Jangan Asal Nyinyir di Medsos

Pada era media sosial (medsos) saat ini, fondasi berbangsa dan bernegara harus kuat. Untuk itu, para pemuda harus punya tameng untuk menghadang ideologi asing yang tersebar masif di dunia maya.


Pada era media sosial (medsos) saat ini, fondasi berbangsa dan bernegara harus kuat. Untuk itu, para pemuda harus punya tameng untuk menghadang ideologi asing yang tersebar masif di dunia maya.

"Jangan asal nyinyir tanpa faedah ketika berkegiatan di media sosial. Jangan saling terpecah belah gara-gara komen netizen, ingat kita ada Bhinneka Tunggal Ika," ujar Tokoh Pemuda Batang, Ananta Wijaya, di Kantor DPC PDIP Kabupaten Batang, Kamis (4/2/2021).

Ananta Wijaya menegaskan, empat pilar atau wawasan kebangsaan tidak ketinggalan zaman.

"Jadi tidak ada yang namanya basi, justru dengan semakin berkembangnya peradaban, empat pilar juga turut berkembang," tegasnya.

Empat pilar yaitu UUD 1945,Bhinneka Tunggal Ika, Pancasila serta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Hal senada juga disampaikan anggota DPR RI fraksi PDI Perjuangan, Dede Indra Permana, yang menegaskan empat pilar itu tidak ada di negara lain.

"Amerika, China hingga Eropa tidak punya, cuma bangsa Indonesia yang punya," tegas Dede.

Ia mengatakan ketika pemuda sudah kenal bahkan paham dengan wawasan kebangsaan, maka identitas keindonesiaan akan melekat.

Pentingnya peran pemuda selalu disampaikan Dede di mana pun ia berada. Salah satunya saat sosialisasi empat pilar di kantor DPC PDIP Batang pada 18 November 2020 lalu.

Tidak peduli dimana pemuda itu sekolah atau bekerja hingg ke luar negeri. Bahkan, ketika pemuda bekerja di luar negeri, secara tidak langsung menjadi duta bangsa. [sth]