Jaringan Irigasi Pidekso Untuk Meningkatkan Produksi Petani Wonogiri

Bendungan Pidekso, Wonogiri, Jawa Tengah. Dokumentasi Kementerian PU
Bendungan Pidekso, Wonogiri, Jawa Tengah. Dokumentasi Kementerian PU

Wonogiri - Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, menargetkan pembangunan jaringan irigasi premium sepanjang 6 kilometer selesai lambat tahun 2026.

“Kita kerjakan seluruhnya dari ujung ke ujung sepanjang 1.295 hektar lahan irigasi fungsional yang mendapatkan suplai dari Bendungan Pidekso ini,” kata Dody, saat meninjau Bendungan Pidekso di Kabupaten Wonogiri, Jum’at (3/1).

Dody menyampaikan bahwa dengan adanya suplai air yang kontinyu dari bendungan Pidekso, petani akan dapat meningkatkan produksinya dengan tambahan masa tanam menjadi 2 sampai 3 kali setahun.

Kementrian PU melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, Direktorat Jendral Sumber Daya Air, telah menyelesaikan pembangunan Bendungan Pidekso yang peresmiannya telah dilakukan oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2021.

Bendungan Pidekso berkapasitas volume tampung 25 juta M3 dan luas genangan 232 hektare dapat mengairi lahan pertanian seluas 1.493 hektare terdiri dari lahan fungsional 1.295 hektare di wilayah Giriwoyo dan Baturetno, Kabupaten Wonogiri serta lahan potensial yang sebelumnya sawah tadah hujan seluas 198 hektare.

Selain itu juga mereduksi debit banjir sekitar 11% di wilayah hilir karena bendungan yang berada di hulu Sungai Bengawan Solo ini merupakan satu kesatuan pengelolaan sungai yang terhubung ke Waduk Serba Guna Gajah Mungkur.

Bendungan multifungsi ini juga memberikan manfaat untuk memenuhi kebutuhan air baku bagi warga Wonogiri dengan kapasitas 300 liter/detik dan memiliki potensi sebagai destinasi wisata baru.

Pertemuan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Dengan Petani Sekitar Bendungan Pidekso, Wonogiri. Dokumentasi