Jasa Marga Akan Berlakukan One Way di Jalan Tol Selama Mudik Lebaran 2022

Libur Lebaran 2022 sudah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat yakni mulai 29 April 2022. Dengan ketetapan tersebut Jasa Marga sudah menyiapkan pola dan strategi untuk menghadapi lonjakan pemudik yang menggunakan jalan tol.


Pemudik diprediksi akan meningkat dari tahun 2019 yang berada pada angka 2,5 juta pemudik, sementara tahun 2022 ini akan sangat meningkat menjadi 2,6 juta pemudik.

Coorporate Communication and Community Development Group Head Jasamarga, Dwimawan Heru mengatakan untuk melakukan pembatasan volume kendaraan yang akan masuk tol Trans Jawa maka pihaknya melakukan rekayasa lalu lintas. Rekayasa lalu lintas diantaranya memberlakukan one way, ganjil genap hingga contra flow.

“Pemberlakuan one way kita lakukan di Tol Cikampek Utama (Cikatama) sampai Tol Kalikangkung. Jika nanti tetap padat, akan kita tambah contra flow dari KM 47 sebelum Jalan Layang Sheikh Mohammed bin Zayed (MBZ). Setelah itu baru akan langsung menyambung ke jalur One Way,” katanya.

Penerapan one way di Wilayah Semarang dan Solo, sampai saat ini, masih dalam tahap koordinasi antara PT Trans Marga Jateng (TMJ) dengan Jasamarga Transjawa Tollroad Regional Division Representative Office 2 Ruas Semarang-Palikanci, Dinas Perhubungan (Dishub) dan kepolisian. Hal ini dilakukan karena Semarang-Solo merupakan jalur yang cenderung padat, sehingga keputusan final masih didiskusikan.

“Kita akan diskusikan dulu, misalnya dari arah Solo diberlakukan   maka saat hendak masuk ke kota kondisinya akan cukup berat.  Salah satu opsinya, harus ada kontrol kendaraan di tol Kalikangkung supaya untuk tol Semarang Seksi A, B, C tidak diberlakukan One Way,” tambah ujar GM Jasamarga Transjawa Tollroad Regional Division Representative Office 2 Ruas Semarang-Palikanci, Prayudi.

Ia menjelaskan, jika ada potensi untuk mengalami kemacetan panjang di Tol Kalikangkung, kendaraan pemudik nantinya akan dialihkan ke Tol Kaliwungu atau di pintu Tol Weleri. Hal ini, dilakukan untuk mengantisipasi kendaraan tidak terlalu padat di Tol Kalikangkung.

“Kalau terjadi kemacetan, akan bahaya karena pengguna terjebak kemacetan panjang dan tidak bisa Kemana-mana. Kita belajar dari kejadian saat di pintu Tol Brexit (Brebes Exit) beberapa tahun lalu,” tuturnya.

Ia menjelaskan, beberapa opsi ini telah didiskusikan, namun keputusan akhir dari pelaksanaannya bergantung pada pihak kepolisian melalui Korlantas. Pengalihan, kata dia akan dilihat jika seandainya antrean kendaraan telah mencapai 1 kilometer, maka arus lalu lintas akan diantisipasi dengan mengeluarkan kendaraan di pintu tol sebelumnya yaitu di Kaliwungu. 

“Setelah itu, kendaraan tersebut akan diminta untuk masuk kembali ke pintu Tol Krapyak kalau hendak melanjutkan perjalanannya ke luar Kota Semarang. Tindakan ini untun mengurangi kepadatan arus lalu lintas di Tol Kalikangkung,” pungkasnya.