Provinsi Jawa Tengah mampu memproduksi APD untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit dalam penanganan Covid-19.
- Pemkot Semarang Anggarkan UHC pada Perubahan 2022 Senilai Rp123 Miliar
- Syarat Utama Pendonor Plasma Harus Memiliki Titer Antibodi Yang Sesuai
- Tahun 2022, Pemkot Semarang Targetkan Menjadi Endemi
Baca Juga
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengatakan APD tersebut diproduksi oleh RSUD Moewardi Solo. Kata dia, APD yang diproduksi ini menggunakan bahan standar pabrikan yakni Polypropylene Spundbound.
"RSUD Moewardi mampu memproduksi 200-250 APD dalam sehari, yang dapat digunakan untuk para tenaga medis merawat pasien corona. Harganya relatif lebih murah," kata Ganjar, Senin (23/3).
Dengan terpecahkannya masalah kekurangan APD ini, maka saat ini pihaknya sedang berusaha mencari terobosan baru dalam rangka pemenuhan masker. Kalau persoalan hand sanitizer, beberapa perusahaan dan pelajar sudah menemukan cara membuatnya sehingga dapat dipenuhi.
"Silakan rumah sakit di seluruh Jateng koordinasi dengan Dinkes apabila kekurangan APD. Kalau ada yang ingin belajar membuatnya sendiri juga boleh, datang langsung ke Moewardi," tegasnya.
Menurut Ganjar, sudah saatnya pemerintah daerah berusaha untuk berinovasi dan berkreasi dalam rangka menangani penyebaran virus corona ini.
"Kalau bisa pemerintah daerah membantu pusat, jangan hanya membebani pusat. Harus kreatif dan inovatif untuk memecahkan masalah sendiri. Yakinlah, dengan doa, ketekunan dan kemauan, semua pasti ada jalan," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan RSUD Moewardi, Bambang S.W mengatakan, ide pembuatan APD tersebut berawal dari kesulitan mencari APD di pabrikan. Pihaknya kemudian mencari bahan apa yang digunakan pabrikan untuk membuat APD itu.
"Ternyata bahannya ada. Kemudian kami beli dan kami jahit sendiri. Hasilnya ternyata bagus dan sesuai standar," ucapnya.
Untuk harganya, Bambang mengatakan proses pembuatan satu APD hanya menghabiskan uang kurang dari Rp50.000. Sementara kalau beli APD di pabrikan, harganya sudah mencapai Rp150.000.
"Selain mahal, juga sulit mencarinya. Maka dengan kami berhasil membuat APD sendiri, ini akan mampu mengatasi persoalan yang ada," pungkasnya. 
- Naik di Masa Pandemi, Bulan Dana PMI Batang Capai Rp 753 Juta
- Tingkatkan Mutu Layanan, BPJS Kesehatan Cabang Semarang Lahirkan Berbagai Inovasi
- Tia Hendi Terima Penghargaan dari Presiden Jokowi
