Ombudsman Republik Indonesia (ORI) melakukan monitoring persiapan Pemilu 2024 ke KPU Kota Pekalongan. Rombongan ORI dipimpin Asisten kepala pemeriksaan Keasistenan Utama 1 Nugroho Eko Martono.
- SMA Taruna Nusantara kembali Luluskan Putra Putri terbaik Bangsa Angkatan XXXII
- Pembangunan Taman Nol Kilometer Semarang Ditragetkan Selesai Awal Tahun
- Sekretaris Umum PW IKA PMII Jawa Tengah Paparkan 5 Potensi Strategis
Baca Juga
"Surat suara ini kan waktunya makin mepet. Sehingga kami turun lagi. Memastikan lagi bahwa pengiriman surat suara untuk kesiapan tidak ada kendala apapun," katanya di Gudang KPU Kota Pekalongan, Rabu (17/1).
Ia menjelaskan, tidak ada kendala dalam persiapan pemilu yang dilakukan KPU Kota Pekalongan. Bahkan pendistribusian di Kota Pekalongan justru maju dari jadwal sebelumnya.
"Jadi kekhawatiran kami atas keterlambatan data tidak terjadiMalah yang terjadi lebih maju, jadi lebih bisa dilakukan persiapan lebih awal lagi," tambahnya.
Ia berharap tidak ada kendala apapun di masa mendatang nanti. Berdasarkan pengamatannya KPU kota Pekalongan melakukan tugasnya sesuai aturan berlaku.
Nugroho mengatakan, monitoring itu bentuk inisiatif atas prakarsa dari ombudsman. Inisiatif itu karena belajar dari pengalaman Pemilu 2019.
"Bahwa pelaksanaan pesta demokrasi saat itu kan banyak memakan korban ya, karena pada saat itu hanya ada batas bawah usia tapi tidak ada batas atas petugas penyelenggara pemilu," ujarnya.
Saat itu ORI telah melakukan penelitian, dan memberikan saran perbaikan pada KPU. Hasil monitoringnya di sejumlah daerah, pemilu saat ini, saran perbaikan ombudsman telah dilakukan.
"Sehingga muncul batas atas usia paling tinggi harus dipatuhi, begitu, sehingga pada pesta demokrasi kali ini, amit amit, tidak terulang kejadian di 2019," pungkasnya.
- Pasca Banjir Pantura, Kali Tenggang Siap Masuk Prioritas Normalisasi Sungai
- Jukir Pemalang: Jalan Sepi dan Jarang Kendaraan yang Parkir Sejak PPKM
- 11 Mei, Kloter Pertama Jamaah Haji Jepara Berangkat ke Tanah Suci