Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan (Dislutkanak) Batang memanggil 100 juru penyembelih halal (juleha) serta takmir masjid jelang Hari Raya Idul Adha 1445 H. Seratusan orang itu kembali diberi edukasi tentang cara menyembelih yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH).
- DPC PDI-P Karanganyar Sembelih Tiga Sapi, Satu Diantaranya Berasal Dari Puan Maharani
- Tak Ingin Kecewakan Konsumen, Pastikan BBM dan LPG Aman di Jateng
- Plh Wali Kota Salatiga Wuri Pudjiastuti: Daging Kurban Pemkot Diutamakan Bagi THL
Baca Juga
"Selain sesuai syariat Islam. Kami tekankan agar daging kurban itu tetap Asuh sebelum dikonsumsi,” kata Kepala Dislutkanak Batang Windu Suriadji di hotel Dewi Ratih, Rabu (29/5).
Ia menyebut, selain sosialisasi, pihaknya juga akan memantau kondisi hewan kurban sebelum hari raya dan saat penyembelihan. Pihaknya akan membagi tugas dengan timnya untuk berkeliling Kabupaten Batang.
Windu menegaskan bahwa ada syarat hewan kurban dari sisi administrasi yaitu harus memiliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH). Hal itu sebagai jaminan kualitas hewan kurban sehinggan menjamin keamanan agar para konsumen.
Ia menyebut bahwa saat ini masih ada Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang mengintai. Berbeda dengan tahun sebelumnya, prosentase kematian ternak karena PMK saat ini lebih tinggi.
"Belum ada temuan, tapi kami, Dislutkanak bersama jajaran Polres dan Kodim Batang, mulai intens melakukan pemantauan langsung ke pusat-pusat penjualan hewan kurban," jelasnya.
Kepala bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Syam Manohara menambahkan saat ini populasi ternak sapi di Kabupaten Batang mencapai 17 ribu ekor. Namun, jumlah yang jadi hewan kurban tidak semuanya.
Berdasarkan data 2023 lalu, hewan yang telah dipotong sebanyak 2.068 ekor sapi, 2 ekor kerbau dan 3.741 ekor kambing/domba.
- Temukan Bakat Baru ASN, Pemkab Batang Gelar Lomba MC
- Sukses Panen Sawi, WBP Lapas Batang Kembali Tanam Bibit
- Pilot Project Quick Wins: Tamasya Jadi Harapan Baru Cegah Stunting Di Kawasan Industri