Menjelang musim kemarau, semua jenis sayur mayur huktikultura di tingkat petani Kopeng, Kacamatan Getasan dan Ngablak, Kabupaten Magelang mengalami kenaikan 50 persen.
- Karier.mu Prakerja Siapkan Dua Program untuk Tingkatkan Skill dalam Mencari Kerja
- BBG Diharapkan Bisa Tuntaskan Alih Bahan Bakar BRT dari Solar ke Gas
- Shipper Bantu UMKM Naik Kelas
Baca Juga
Perwakilan petani Dusun Bandongan Wetan, Desa Ngablak, Magelang Nur Syaifudin mengatakan, semua komoditi sayur saat ini harganya naik.
"Ini berkah bagi petani, karena sejak awal musibah pandemi Covid-19 harga sayur mayur sempat anjlok," kata Nur Syaifudin.
Jelang kemarau sekitar bulan ke tujuh hingga delapan atau Juli-September mendatang beberapa harga komoditas sayur mengalami kenaikan diantaranya kentang, terong biru, cabe keriting dan Cabe rawit merah atau setan.
Namun ada juga sejumlah komoditas sayur yang stabil.
"Kubis super standar masih Rp 2000 perkilogram. Ada beberapa sayur lainnya yang stabil," paparnya.
Setidaknya, diungkapkan Nur, rata-rata petani di kawasan Dusun Bandongan berjumlah kurang lebih dihuni 100 KK tersebar di empat RT memiliki lahan antara 1300-1500 meter persegi. Dengan lahan seluas itu, perminggu dapat panen 4 kwintal satu jenis sayur mayur huktikultura.
"Misal menanam terong, satu Minggu bisa panen empat kwintal. Sekarang harga naik satu kilogramnya Rp 5000. Kami bersyukur sekali," ujarnya.
Kondisi yang sama juga dialami petani kawasan Kopeng, Kacamatan Getasan, Kabupaten Semarang.
- Jadi Kolaborator Bukapangan, Farah.id Bantu Literasi Atasi Stunting
- BAZNAS Salurkan Bantuan Program Z Chiken Untuk 30 UMKM Solo
- Komitmen Naikkan Kelas UMKM, Kadin Kota Semarang Gelar Pelatihan Eksport Lanjutan