BBG Diharapkan Bisa Tuntaskan Alih Bahan Bakar BRT dari Solar ke Gas

Program Pemanfaatan dan Perluasan Gas Bumi Menuju Kota Semarang yang Ramah Lingkungan telah diresmikan dengan beroperasinya SPBG Mangkang dan Penggaron setelah sebelumnya SPBG Kaligawe lebih dulu diresmikan.


Walikota Semarang, Hendrar Prihadi yang turut meresmikan bersama Dirjen Migas Kementerian ESDM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) Penggaron mengatakan jika kegiatan tersebut adalah rangkaian upaya percepatan program pemanfaatan Bahan Bakar Gas (BBG) untuk transportasi jalan sekaligus sosialisasi kepada masyarakat luas.

“Saya mewakili masyarakat dan pemerintah kota Semarang mengucapkan terima kasih. Sebuah perjuangan yang cukup panjang yang dimulai dari tahun 2018, kita mengupayakan berbagai kerja sama hingga sharing knowledge untuk mempelajari converter kit untuk BRT kita bisa memakai energi yang bersih,” kata Walikota yang akrab disapa Hendi, Kamis (14/7).

“Namun begitu converter kit terpasang, kita masih menghadapi tantangan dalam suplai gas. Untuk itu kemudian saya laporan pada Pak Dirjen dan Alhamdulillah beliau merespon cepat sehingga BRT kita saat ini bisa running well," jelasnya.

Dengan teratasinya permasalahan suplai gas, Hendi menegaskan akan segera menuntaskan program pengalihan bahan bakar BRT Trans Semarang ke gas, dimana dia menyebutkan masih ada 117 armada yang belum terpasang converter kit. "Alatnya dari 249 tinggal sisa 117 (yang belum pakai gas). Sebentar lagi APBD selesai sehingga semua BRT kita bisa pakai gas,” bebernya.

Hendi menyampikan sejak tahun 2019 BRT Trans Semarang telah berupaya beralih ke bahan bakar gas untuk mengurangi emisi karbon. Tetapi di akhir 2019 mengalami kekurangan supply gas sehingga kala itu Trans Semarang terpaksa menghentikan penggunaan gas. Hingga pada Agustus 2021 BRT Trans Semarang kembali memanfaatkan bahan bakar gas dengan porsi sekitar 30 persen sampai 40 persen dan sisanya masih menggunakan Solar. 

“Alhamdulillah juga hari ini Pak Haryo mengatakan bersedia membantu 100 converter kit untuk Kota Semarang. Rencananya akan kita manfaatkan untuk truk pengangkut sampah. Setelah armada (BRT dan truk sampah) kita pakai gas, secara bertahap mungkin ada edaran untuk teman-teman ASN untuk menerapkan hal yang sama,” tandasnya.