Jelang Nataru, Pj Bupati Ingatkan Potensi Kepadatan Kendaraan, Inflasi, dan Bencana

Pj. Bupati Hary Agung Prabowo Mengingatkan Seluruh Jajarannya Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Temanggung Untuk Meningkatkan Kewaspadaan Menjelang Nataru Pada Selasa (17/12). Istimewa
Pj. Bupati Hary Agung Prabowo Mengingatkan Seluruh Jajarannya Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Temanggung Untuk Meningkatkan Kewaspadaan Menjelang Nataru Pada Selasa (17/12). Istimewa

Rencana Kerja Pembangunan Kota.


Temanggung - Pj. Bupati Hary Agung Prabowo mengingatkan seluruh jajarannya di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Temanggung untuk meningkatkan kewaspadaan menjelang Nataru pada Selasa (17/12).

Pasalnya, dari hasil rakor dengan Forkopimda Provinsi Jawa Tengah diperkirakan kendaraan dari Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi (Jabodetabek) akan memadati jalur Jawa Tengah (Jateng) termasuk jalur tengah di Temanggung.

Selain itu, kondisi cuaca ekstrem saat ini perlu diwaspadai, kemudian harus menjaga laju inflasi. 

"Terkait kesiapan Nataru, kemarin kami rapat dengan Forkopimda di Provinsi ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan oleh OPD-OPD terkait. Diprediksi di tanggal 22 sampai 26 Desember 9,1 juta (kendaraan-red) dari Jabodetabek masuk Jawa Tengah, termasuk diprediksi masuk lintasan tengah Temanggung, apabila di lintasan timur terjadi crowded seperti Weleri-Temanggung atau Wonosobo-Banjarnegara. Cuaca ekstrem perlu diwaspadai saat ini, kemudian jagalah inflasi," ujarnya di sela-sela acara Rapat Koordinasi Pengendalian Kegiatan (RKPK) di Graha Bhumi Phala, Selasa (17/12).

Pj. Bupati meminta personel Puskesmas untuk standby, karena kondisi cuaca sekarang itu super ekstrem, terutama di Jawa Tengah. Potensi bencana di Temanggung adalah angin puting beliung, tanah longsor, dan banjir. Tak hanya itu, selain Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, semua OPD juga diminta untuk membantu, baik dalam kelancaran Nataru, maupun kewaspadaan bencana.   

"Kondisi cuaca saat ini sangat ekstrem, terutama di Jawa Tengah, kita tidak dapat memprediksi betul kapan hujan lebat sampai lebih dari dua jam, di Temanggung itu melihat kondisi bisa longsor dan angin puting beliung, juga banjir bandang. OPD terkait siaga 24 jam, (Dinas-red) Kominfo saya meminta selalu memberikan informasi terkait cuaca ekstrem untuk antisipasi. Persiapan Natal dan Tahun Baru kami minta Dinkopdag (Dinas Koperasi dan Perdagangan-red) dan OPD lain untuk persiapan terkait barang kebutuhan pokok. Jaga betul inflasi kita, cek betul pasar-pasar daerah dan pasar desa, kebutuhan pokok mana yang kemungkinan bisa naik ekstrem," katanya. 

Upaya awal melalui pemantauan itu bertujuan untuk melakukan antisipasi agar saudara-saudara yang merayakan Natal bisa nyaman. Selain sembako yang perlu diperhatikan adalah stok BBM dan elpiji.

Para camat pun diminta menyampaikan kepada pemerintah desa untuk kembali meningkatkan sistem keamanan lingkungan (Siskamling) mengingat cuaca ekstrem. 

Dari data BPBD, bahwa tanah longsor 80% terjadi di malam hari, kemudian 20% di siang hari.  

"Ini penting kenapa saya sampaikan Puskesmas 24 jam. Karena kalau terjadi tanah longsor dan itu menimbun rumah dan terjadi kecelakaan, kita sudah siap 24 jam. Sekali lagi tingkatkan Siskamling kita dari Desember sampai Februari-Maret," pintanya.