- Aspirasi Warga, Hentikan Pabrik Semen di Pracimantoro!
- TMMD di Wonogiri Buka Akses Usaha Pertanian Warga
- Resmi! Ini Nomor WhatsApp Bupati Batang
Baca Juga
Jembatan jalan kabupaten penghubung antara wilayah Kecamatan Pucakwangi-Kecamatan Jakenan, di Desa Pelemgede, Kecamatan Pucakwangi, Pati, Senin dini hari (17/2), tergerus banjir. Akibatnya jembatan itu tidak bisa di lewati.
Akibatnya, warga yang beraktifitas dari dan ke Pucakwangi harus memutar sejauh sekitar 2 kilometer. Jika dari arah selatan harus lewat Desa Pelemgede dan jika dari Utara harus lewat Desa Sukopuluhan.
Hingga Rabu (19/2), belum ada kepastian rencana perbaikan. Keputusan apakah akan di uruk atau perbaikan darurat atau di bongkar total, dan di bangun secara permanen, menunggu keputusan bupati baru Sadewo yang akan dilantik Kamis besok.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Martinus Budi Prasetyo saat di konfirmasi RMOLJateng, Rabu (19/2) membenarkan hal diatas.
Martinus mengatakan, sebenarnya kondisi badan jembatan masih cukup baik. Hanya saja, setelah sisi utara jembatan tergerus banjir, praktis jembatan tersebut tidak bisa di lewati.
"Warga yang beraktifitas dari dan ke Pucakwangi sementara harus memutar lewat Desa Sukopuluhan jika dari utara dan Desa Pelemgede jika dari selatan. Jaraknya memutar sekitar dua kilometer," terang Martinus.
Dia mengemukakan, penyebab tergerusnya sisi utara jembatan karena meluapnya air sungai setelah dua pilar jembatan dipenuhi "Sangkrah" yang menyebabkan air meluap hingga menggerus jembatan di sisi utara. Ambrolnya jalan sisi utara jembatan terjadi sekitar pukul 00.00 WIB
Mengetahui hal itu, warga bersama perangkat desa, serta aparat TNI-Polri, langsung turun ke lokasi untuk memastikan kondisi dan mengamankan area sekitar jembatan yang berlubang menganga.
Sebelumnya, hujan deras mengguyur wilayah Pucakwangi dan sekitarnya. Tidak lama kemudian, banjir bandang datang membawa material sampah, termasuk bambu yang tersangkut di tiang jembatan.
"Kejadiannya tengah malam. Jembatan ambrol karena banyaknya sampah bambu yang tersangkut di tiangnya. Sebelumnya, banjir besar juga sudah sampai ke pekarangan warga," ungkap Hadi, seorang warga setempat.
Warga yang biasa menggunakan jalur ini terpaksa mencari jalur alternatif dengan jarak tempuh yang lebih jauh.
"Jembatan ini jalan utama dari Pucakwangi ke Pati, jadi sekarang warga harus memutar sejauh lima kilometer untuk mencapai jalan utama," tambah Hadi.
Kondisi ini cukup menyulitkan, terutama bagi warga yang memiliki keperluan mendesak seperti bekerja, bersekolah, atau mengangkut hasil pertanian.
Banyak warga berharap agar pemerintah segera mengambil langkah cepat untuk membangun kembali jembatan tersebut.
Sekretaris Desa Pelemgede, Turoyo, menjelaskan bahwa selain karena curah hujan tinggi dan banjir bandang, jembatan ambruk juga akibat penumpukan sampah di bagian kaki jembatan.
Akumulasi sampah ini menghambat aliran air, menyebabkan tekanan besar yang akhirnya merusak struktur jembatan.
"Sungai ini berhulu di Mojoagung, Kecamatan Pucakwangi. Saat hujan deras, air membawa banyak sampah hingga menumpuk di jembatan.
Akibatnya, aliran air terhambat dan menyebabkan longsor di sekitar jembatan," ungkap Turoyo.
Sebelumnya, warga sudah berupaya membersihkan sampah secara rutin melalui kerja bakti. Namun, curah hujan tinggi beberapa hari terakhir membuat tumpukan sampah semakin banyak sebelum sempat dibersihkan kembali.
Saat ini, warga berharap pemerintah daerah segera turun tangan untuk memperbaiki jembatan yang rusak tersebut. Tanpa jembatan tersebut, aktivitas masyarakat terganggu, terutama bagi warga yang mengandalkan jalur itu sebagai akses utama.
"Kami berharap pemerintah segera membangun kembali jembatan ini, karena akses jalan sangat penting bagi warga. Apalagi ini jalur utama yang sering digunakan untuk kegiatan sehari-hari," pungkas seorang warga.
Sementara itu, pihak desa bersama aparat terkait masih berupaya mencari solusi terbaik agar warga tidak terlalu kesulitan dalam mobilitas mereka.
Hingga kini, belum ada kepastian kapan jembatan akan diperbaiki, namun warga berharap agar pembangunan dapat segera dimulai sebelum musim hujan semakin parah.
- Bupati Batang Usulkan Tiga Program Sukseskan Ketahanan Pangan
- Pemkab Blora Tancap Gas Dukung Pembentukan Koperasi Merah Putih
- Bupati Arief Rohman Kukuhkan Duta Genre Blora Periode 2025-2026