Jika Ingin Menang Pilkada Jepara, Jangan Tinggalkan Peran Santri

Ketua DPRD Jepara, Haizul Ma’arif (baju putih), saat talkshow Aliansi Mahasiswa Jepara di aula Politeknik Balekambang Jepara.
Ketua DPRD Jepara, Haizul Ma’arif (baju putih), saat talkshow Aliansi Mahasiswa Jepara di aula Politeknik Balekambang Jepara.

Banyak politisi besar di Indonesia khususnya di Kabupaten Jepara yang yang berlatar belakang santri. Bahkan banyak produk hukum yang tercipta, juga tak luput dari peran dan kontribusi para santri.


Karena itu, peran para santri sangat penting di dalam kancah politik. Pesan ini disampaikan Ketua DPRD Jepara, Haizul Ma’arif, saat talkshow Aliansi Mahasiswa Jepara di aula Politeknik Balekambang Jepara, Sabtu (21/6).

Gus Haiz sapaan Haizul Ma’rif mengatakan, banyak produk hukum tercipta dari kontribusi para politisi santri. Diantaranya Undang-undang Nomor 18 tahun 2019.

“Undang undang ini mengatur tentang Penyelenggaraan Pesantren sebagai bagian dari Pendidikan Nasional,” ujar Gus Haiz.

Selain itu, imbuh Gus Haiz, yakni penetapan Hari Santri sebagai salah satu hari besar nasional. Produk hukum lainnya yakni Perda Pesantren Jepara Nomor 7 Tahun 2023, tentang fasilitasi pengembangan pesantren.

“Melihat peta politik di Kabupaten Jepara dalam menghadapi Pilkada nanti,  maka sulit jika meninggalkan kaum santri. Sebab masyarakat Jepara memiliki sisi religius yang tinggi,” ucap Gus Haiz, Sabtu (22/6).

Menurut Gus Haiz, banyak kalangan tokoh Islam dan pesantren yang ada di Jepara. Sehingga untuk meraih kemenangan politik, perlu menggandeng politik sarungan dari kaum santri.

Haiz menegaskan pentingnya peran para santri dan ulama untuk memperjuangkan politik di Indonesia, sesuai dengan konstitusi dalam rangka mengawal demokrasi.

“Addinu bil mulki yaqwa, walmulku biddin yabqo, yang artinya agama yang didukung dengan kekuasaan akan semakin kuat. Kemudian, kekuasaan yang didukung dengan agama akan semakin lestrari,” terangnya.

Gus Haiz juga meminta para kiai jangan sampai apatis. Selain itu, harus aktif bisa ikhtiar dalam politik.  Sehingga para kiai dapat turut andil dalam memberikan kemaslahatan yang besar kepada ummat.

Gus Haiz menambahkan, bagi para santri yang ingin terjun ke politik harus selalu ingat dengan 4 prinsip, yaitu tawasuth, tawazun, Al-‘itidal dan tasamuh.

“Yaitu selalu netral dan tidak berpihak kemanapun. Seimbang dalam segala hal, bersikap adil, dan bersikap toleran,” pungkasnya.