Jokowi Butuh Cawapres Perempuan Sebagai Penyeimbang

Peran perempuan hari ini tidak lagi bisa dipisahkan dari dunia politik, kemajuan jaman telah merubah paradigma berpikir. Padahal, jika peran perempuan mau dikembangkan dengan baik, kaum perempuan bisa berperan jauh lebih maksimal dalam membangun bangsa lewat dunia politik.


Begitu dikatakan Ketua Umum Pemuda Indonesia Hebat, Rhuqby Adeana, kepada redaksi, Senin (9/4).

Menurut dia, ada beberapa contoh wanita hebat yang sekarang mencuri perhatian publik. Mulai dari Walikota Surabaya, Tri Rismaharini; Menko PMK, Puan Maharani; Menteri KKP, Susi Pujiastuti; Menteri Keuangan, Sri Mulyani; Jurnalis Najwa Shihab hingga tokoh agama, Yeni Wahid.

"Mereka sangat berprestasi di bidangnya masing masing. Peran perempuan yang, visioner, inovatif multi-tasking" bisa sangat menguntungkan dalam dunia politik. Kaum perempuan bisa menyelesaikan masalah administrasi, menjalin komunikasi serta mencari solusi dalam waktu yang bersamaan," jelasnya seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL

Dalam kacamata Rhuqby, perempuan lebih komunikatif dalam menyelesaikan masalah. Sifat perempuan yang tidak memendam dan cenderung terbuka menandakan bahwa perempuan bisa jujur dalam menyelesaikan masalah.

"Mayoritas persoalan masalah dalam politik saat ini adalah ketidak jujuran. Peran kaum perempuan sangatlah dibutuhkan untuk berlaku jujur dan lebih terbuka," sambungnya.

Untuk itu, lanjut Rhuqby, ada baiknya Presiden Jokowi mempertimbangkan kaum perempuan untuk bisa menjadi pendampingnya dalam Pilpres 2019 mendatang.

"Saya rasa penting ya untuk mengakomodir sosok perempuan dalam sebuah lembaga pemerintahan, atau bahkan pemimpin negara yang tentunya dalam hal ini mendampingi pak Jokowi pada pilpres mendatang. Karena saya melihat, selain generasi muda, beliau (Jokowi) juga membutuhkan perempuan sebagai penyeimbang," tandasnya.