Apabila petahana Joko Widodo mengambil Gubernur NTB Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi sebagai pendampingnya pada Pilpres 2019, maka akan efektif mengembalikan suara umat Islam dan mengcounter isu-isu SARA.
- Gus Ali Gondrong pilih Ganjar-Mahfud
- "Presiden 5 Menit" Akan Hadiri Rakor Aliansi Relawan Jokowi
- KPU Batang Mulai Uji Publik Rancangan Dapil untuk 2024
Baca Juga
Begitu dikemukakan oleh analis politik yang juga Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (16/2).
"(Jokowi-TGB) kombinasi yang ideal, nasionalis dengan santri atau ulama," kata Ipang sapaan akrab Pangi.
Ipang mengatakan, Jokowi tidak memiliki waktu banyak, harus segera diputuskan siapa figur cawapres, sebab dalam waktu enam bulan bukan waktu yang panjang.
Jika pada akhirnya, sambung Pangi, mantan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo berpasangan dengan TGB, hal itu menjadi ancaman serius bagi Jokowi.
"Jokowi dapat lawan tanding yang sebanding," ujar Ipang.
Oleh karena itu, ia menyarankan sebelum TGB dipinang oleh capres, sebaiknya Jokowi memgambil lebih dulu gubernur dua periode dan ulama sarat prestasi itu.
"TGB dan Jokowi punya ceruk segmen pemilih yang irisannnya berbeda satu sama lain," tutup Ipang.
- Gerbang Watugong Minta Pemerintah Menjamin Pemenuhan Hak Kebebasan Beragama JAI
- Pengamat: 100 Petugas Gugur Jalankan Tugas, Pemilu Serentak Perlu Evaluasi Sistem Pelaksanaan
- Bernuansa Pink, KPPS Katonsari Dedikasikan Pemilu Sebagai Bukti Kasih Sayang untuk Bangsa