Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Tekhnologi (Kemdikbud Ristek) menerbitkan izin kepada Universitas Muria Kudus (UMK) untuk mengaplikasikan program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).
- Kodim Grobogan Gelar Baksos di Ponpes Al Ishlah 2 Pulokulon
- Tinjau Vaksinasi Pelajar di Sukoharjo, Presiden: Jika Sudah Divaksin, Segerakan PTM Terbatas
- Kenalan dengan Guru, Pj Bupati Kudus 'Ditodong' Janji Perjuangkan Nasib PPPK
Baca Juga
Penerapan progam RPL memiliki banyak keuntungan bagi kalangan mahasiswa di UMK. Diantaranya bagi mahasiswa yang sebelumnya DO (drop-out), bisa kembali menempuh kuliah dimana yang sudah dilalui tetap akan dihargai.
“Bagi para mahasiswa yang memiliki sertifikat maupun rekam jejak di masyarakat, juga bisa ditunjukkan untuk diakui dalam konversi,” ujar Rektor UMK Prof. Darsono, usai memimpin wisuda di kampus UMK yang berada di Jalan Lingkar Utara Kudus, Selasa (14/5).
Kehadiran program RPL di kampus UMK, kata Darsono, maka mahasiswa yang sebelumnya DO itu, nantinya tak harus menjalani kuliah selama delapan semester.
Menurut Darsono, pihak UMK telah mendapatkan izin dari Kemendikbudristek menggelar RPL pada 16 progam studi di kampus yang dipimpinnya itu.
“Bahkan pada akhir tahun lalu, UMK juga telah menerbitkan regulasi mengenai recognisi dan konversi. Kebijakan ini dapat mengakui kegiatan di luar perkuliahan dalam bentuk SKS (Satuan Kredit Semester) resmi berbasis perkuliahan,” terangnya.
Bagi kalangan mahasiswa UMK yang bertalenta aktivis, imbuh Darsono, juga bisa mendapatkan recognisi yang telah diatur dalam konversi.
“Kegiatan apa saja bisa dikonversi menjadi SKS tertentu. Harapannya bisa memperpendek waktu studi. Dengan demikian, meringankan biaya serta menguatkan hard skill dan soft skill,” tukasnya.
Untuk diketahui, sebanyak 914 mahasiswa UMK menjalani wisuda pada Selasa (14/5) dan Rabu (15/5) di kampus setempat. Perinciannya sebanyak 825 mahasiswa dari jenjang S1 dan 90 lainnya dari S2. Lulusan terbanyak berasal dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis sejumlah 344 mahasiswa.
Dalam kesempatan itu, Penjabat Bupati Kudus Hasan Chabibie, juga menyelipkan pesan penting kepada wisudawan-wisudawati UMK. Ia menekankan bahwa di dunia pendidikan, aksi nyata sangat penting.
“Di dunia pendidikan, saya belajar banyak dari Mas Menteri Nadiem Makarim dalam hal pengembangan pendidikan. Kita banyak mempunyai teori yang dipelajari di perguruan tinggi,” ujar Hasan saat memberikan sambutan agenda wisuda UMK.
Namun dari semua konstruksi teori itu, kata Hasan, nantinya akan kalah dengan aksi nyata usai menyelesaikan kuliah dari Perguruan Tinggi. Selain itu, pengetahuan merupakan basis untuk melakukan aksi nyata.
- Kunci Sekolah Disandera, Hak Belajar Siswa SDN 1 Bedono Sayung Demak Tersandera
- Penghentian Aktivitas Klinis Dr. Yan Wisnu Dinilai Tindakan Zalim
- DPD Geram Jawa Tengah Ajak Pelajar SMAN 1 Semarang Jauhi Narkoba