Kalau Airlangga Yang Menang, Golkar Diprediksi Lebih Koorperatif

Diantara sejumlah kandidat Ketua Umum Partai Golkar yang mengemuka, Airlangga Hartarto bisa dibilang sebagai figur yang paling dekat dengan Presiden Joko Widodo.


"Secara emosional, diantara calon ketum, Airlangga yang paling dekat,"  kata pengamat politik Global Future Institut, Hendrajit seperti dilansir Kantor Berita RMOL, Sabtu (17/8).

Hendrajit mengatakan menilik rekam jejaknya, Airlangga kuliah di kampus yang sama dengan Jokowi, yakni Univeristas Gadjah Mada. Keduanya kuliah pada era yang sama.

"Airlangga pernah menjadi ketua Senat Fakultas Teknik UGM di era yang sama dengan Jokowi," ujar Hendrajit.

Sebagai sesama alumni UGM dan sama-sama lama tinggal di Yogyakarta, Jokowi dan Airlangga tentu lebih punya chemistry dalam berkomunikasi. Apalagi, Airlangga juga menjadi salah satu menteri di kabinet kerja.

"Keluarga besar Airlangga juga berasal dari Solo. Itu membuat Jokowi nyaman," tegas Hendrajit.

Hendrajit menilai, dukungan moril Presiden Jokowi akan mempengaruhi dinamika perebutan kursi ketua umum Partai Golkar.

Kendati Presiden Jokowi mengaku tidak bakal ikut campur urusan Ketum Golkar, namun tak bisa dipungkiri, bahwa sosok pimpinan Golkar mendatang akan turut mempengaruhi stabilitas pemerintah Jokowi pada periode kedua nanti.

Jokowi berkepentingan menjaga stabilitas pemerintahannya agar agenda pemerintah dapat berjalan. Dan tentu, dia tidak ingin terjadi destabilisasi di tengah jalan, yang dapat mengganggu.

"Jokowi tentu butuh partai pendukung yang koorporatif," ujar Hendrajit.

Hendrajit menilai, dengan faktor kedekatan serta kiprah Golkar sebagai pendukung utama pemerintah selama satu setengah tahun terakhir, Airlangga lebih disukai.

"Kalau Airlangga menang, Golkar akan kooperatif," tutup Hendrajit. [fak]