Calon Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil turut hadir dalam acara konsolidasi kader NasDem se-Jawa Barat. Bahkan, Kang Emil hadir berbarengan dengan ketua umum NasDem, Surya Paloh beserta rombongan.
- Miliki Elektabilitas Tinggi, Teguh Prakosa Masuk Radar Pilwalkot Solo 2024
- Blusukan, Respati Dorong Industri Rumahan Tempe Tambah Varian Inovasi Produk
- Petani Hutan Pringapus dan Relawan Kaliwungu Nyatakan Dukungan Prabowo-Gibran
Baca Juga
Acara konsolidasi NasDem tersebut sebagai ajang persiapan menyambut Pemilu legislatif 2019. Namun di rundown acara, Kang Emil dijadwalkan memberikan sambutan sebelum pengarahan Surya Paloh.
Dalam sambutannya, Kang Emil menyebut bahwa hanya Partai NasDem yang menerapkan politik tanpa mahar. Ia menceritakan hal tersebut pada saat momentum penjajakan koalisi parpol sebelum penetapan calon gubernur Jabar beberapa waktu lalu.
"Selama satu tahun saya menjalani proses perjodohan politik, akan saya sampaikan satu kesaksian dari semuanya hanya Partai Nasdem yang betul betul melakukan politik tanpa mahar," katanya di Hotel Harris, Bandung, Minggu (4/3) seperti dikutip Kantor Berita Politik
Kang Emil kagum karena NasDem memperlihatkan idelisme yang nyata dalam aktivitas politiknya.
"Atas nama keluarga pribadi dari hati saya yang terdalam, saya haturkan terimakasih banyak Pak Surya Paloh. Partai ini sudah betul-betul di depan mata saya, menunjukkan idealisme, menunjukkan kemartabatan dalam membangun demokrasi Indonesia, sehingga orang-orang baik bisa terjun membela Indonesia melalui partai ini," imbuhnya.
Kang Emil menjelaskan, Partai NasDem menjadi harapan orang orang yang memiliki kapasitas politik yang baik namun tidak memiliki uang untuk ikut Pilkada
"Orang-orang hebat orang-orang yang mungkin tidak punya uang tapi punya kinerja, punya semangat bisa hadir membangun Indonesia melalui partai yang mengedepankan kemartabatan dalam berpolitik," pungkasnya.
Ketua Umum NasDem, Surya Paloh menyebut mahar politik sejak Pilkada serentak 2015, 2017 dan 2018 jika dihitung, mencapai kisaran Rp 1 triliun sebagai pemasukan Partai politik.
"Kita menolak politik dengan mahar, artinya tiga kali pilkada potensi pemasukan keuanganya itu perlu saudara-saudara ketahui tidak kurang dari 1 triliun. Satu triliun ditolak oleh Partai ini? Partai baru ini?" jelasnya.
Surya Paloh berkelakar kalau NasDem menerima mahar politik tersebut saat ini, pasangan "Rindu" sudah pasti akan menang.
"Mungkin kalau kita sumbangkan untuk paslon Jabar (Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum) ini, pasti menang ini," tandasnya.
Kendati demikian, Surya Paloh menyebut Pilkada Jawa Barat sebagai tantangan besar bagi partai NasDem. Sebab, kemenangan di Jabar menurutnya akan melengkapi periapan menuju Pemilu 2019.
"Tantangan paling utama di Jabar. Kalau Jabar bisa mengisi penuh (Kursi DPR RI) apalagi dapat bonus. NasDem akan menghadirkan suprising di pemilu mendatang, partai ini bisa menjadi runner up. Jabar penting ini, kalau di luar Jabar saya sudah yakin," jelasnya.
Surya Paloh menegaskan komitmennya untuk memenangkan pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum di Jawa Barat. Ia menegaskan NasDem memiliki komitmen yang kuat.
"Ketua umum partai ini punya komitmen saudara-saudara. Kita mau menang di Jabar ini. Seluruh kekuatan dan kemampuan akan kita berikan agar di Jabar ini kita menang," tutupnya.
- Respati Ardi-Astrid Widayani, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta 2025–2030
- Debat Terakhir Pilwakot Semarang, Begini Kesiapan Agustin-Iswar & Yoyok-Joss
- Bellinda Birton Jadi Cawabup Kudus, Pengamat Politik: Bukti Emansipasi Perempuan dalam Pilkada