Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Lutfi, menyatakan Provinsi Jawa Tengah tidak masuk dalam daerah yang indeks kerawanan pemilunya tinggi.
- Sri Sumarni Tak Mampu Tahan Air Mata dalam Sertijab Bupati Grobogan
- Pegiat Seni Di Cilacap Kompak Siap Komitmen Dukung Andika-Hendi
- Sesuai Peraturan: Desain APK Paslon Berasal Dari Tim Pemenangan Pasangan Calon
Baca Juga
Kapolda memang mengacu indeks kerawanan yang dirilis oleh Baintelkam dan Bawaslu. Dalam indeks tersebut, Jawa Tengah dianggap sebagai wilayah yang tak terhitung rawan.
Ia menyebut lebih mewaspadai cuaca dalam pelaksanaan pemilu yang dilakukan saat musim penghujan.
"Iya, Jawa Tengah secara nasional tidak termasuk daerah yang rawan tetapi semua harus siap siaga karena pemilu dilakukan saat musim penghujan," terang Kapolda Jateng, Jumat (10/2) siang.
Namun demikian, Kapolda berjanji tetap mengawal pelaksanaan tahapan pemilu sebaiknya-baiknya dari distribusi kotak suara, pelaksanaan pemilu dan tahapan lainnya.
"Jawa tengah tidak dinilai rawan atau sangat rawan, Jawa tengah biasa-biasa saja," tambahnya.
Ia menambahkan, MoU dengan KPU Jateng merupakan tidak lanjut dari Mabes Polri dalam rangka pelaksanaan pemilu. Begitupun di tingkat Polres melakukan hal yang sama.
"Harapannya semua sudah siap dalam tugas kemananan di tahapan pemilu," imbuhnya.
Sementara itu Ketua KPU Provinsi Jateng, Paulus Widyantoro menjelaskan untuk kerawanan teknis terdapat pada kelengkapan IT yang dimiliki daerah tertentu.
“Misal di wilayah terpencil, seperti di wilayah Pulau Nyamuk Kecamatan Kepulauan Karimunjawa Kabupaten Jepara. Selanjutnya dalam pendistribusian logistic pada H-30 yang mana rawan akan musim penghujan dan angin kencang. Maka kita punya skema, nanti dijadwalkan daerah yang paling jauh atau rawan menjadi pengiriman pertama distribusi logistic pemilu,” tutupnya.
- Sempat Tak Masuk DPT, Andika dan Istri Nyoblos di Last Minute
- SMRC Rilis Hasil Survei Peluang Parpol dan Caleg
- Peminat Maju Calon Bakal Bupati: Sudah 3 Orang Ambil Blangko Formulir PDI-P Blora