Kapolres: Penemuan Jenazah Mengapung Di Sungai Tuntang Teridentifikasi Warga Salatiga

Penemuan Jenazah Di Sungai Tuntang, Kabupaten Semarang Tepat Di Hari Kedua Lebaran Mengejutkan Warga Dusun Sumurup, Desa Asinan Kecamatan Bawen. Erna Yunus B/RMOLJateng
Penemuan Jenazah Di Sungai Tuntang, Kabupaten Semarang Tepat Di Hari Kedua Lebaran Mengejutkan Warga Dusun Sumurup, Desa Asinan Kecamatan Bawen. Erna Yunus B/RMOLJateng

Penemuan jenazah di Sungai Tuntang, Kabupaten Semarang tepat di hari ke dua Lebaran mengejutkan warga Dusun Sumurup, Desa Asinan, Kecamatan Bawen.


Belakangan, Kapolres Semarang, AKBP Achmad Oka Mahendra, melalui Kapolsek Bawen AKP Solekhan memberikan keterangannya bahwa korban ditemukan merupakan warga Salatiga.

"Jenazah yang ditemukan di sungai Tuntang adalah seorang laki-laki lanjut usia (lansia) dan identitasnya diketahui warga Salatiga," kata Kapolsek Bawen, AKP Solekhan, Kamis (11/04).

Ia pun mengungkapkan kronologinya. Dimana sekitar pukul 12.00 WIB, Polsek Bawen menerima laporan dari saksi yang melihat pertama kali adanya jenazah mengapung di sungai Tuntang.

Adalah Suharto (60) warga Sumurup RT 14 RW 04 Asinan Bawen, yang melihat melihat pertama kali ada seorang diperkirakan laki-laki lansia mengapung tersangkut patok kayu dermaga kapal milik warga.

Bersama Badan Penanggulangana Bencana Daerah (BPBD), Pemadam Kabakaran (Damkar), relawan Kabupaten Semarang dan warga sekitar, serta personel Polsek Bawen yang hadir dilokasi langsung mengevakuasi korban dari tepi sungai.

"Korban ditemukan menggunakan jaket dan celana berwarna coklat dan biru, saat pemeriksaan awal tidak ditemukan identitas pada tubuh korban, hanya uang tunai Rp25.700," ungkap dia.

Setelah unit Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polres Semarang tiba di lokasi dan melakukan identifikasi, diketahui jenasah tersebut merupakan warga Kota Salatiga bernama Ngatimin (88).

Dan dari pemeriksaan otopsi luar oleh dokter RSUD dr. Gunawan Mangunkusumo Ambarawa, yakni dr. Kumalasari, diperoleh kesimpulan awal korban meninggal karena tenggelam 

"Dan korban meninggal diperkirakan lebih dari 24 jam serta tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban," jelas AKP Solekhan.

Kapolsek juga menjelaskan bahwa menurut keterangan warga sekitar, korban sering melintas di lokasi dan sering makan di warung milik warga di Desa Asinan, Kecamatan Bawen.

Saat ini, korban sudah dijemput oleh pihak keluarga dari Salatiga. Belakangan diketahui, korban sudah pikun dan sering pergi dari rumah tanpa pamit.

Pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi dengan menyertakan surat pernyataan menolak otopsi atas korban. Pihak Polsek Bawen juga menyerahkan barang bukti yang ditemukan di pakaian korban.[R