Mengantisipasi penipuan melalui kontak WhatsApp palsu di yang diselipkan di laman Google Maps marak di beberapa daerah Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi mengimbau kepada masyarakat kota Surakarta dan sekitarnya agar berhati-hati.
- Minyakita Di Banjarnegara Tak Sesuai Standar, Pemerintah Terus Lakukan Pengawasan
- Komisi III DPR RI Soroti Kasus Pembunuhan Haniyah di Batang yang Tak Tuntas Sejak 2016
- Tak Kuat Nahan Nafsu, Pria Pengangguran Tega Setubuhi Anak SMP, Dua Kali
Baca Juga
Fitur Google My Business yang memungkinkan pengguna untuk mengedit informasi bisnis ditengarai disalahgunakan oleh oknum tidak bertanggung jawab. Mereka memanfaatkan para wisatawan yang mengakses melalui Google Maps.
Modus kejahatan penipuan yang semakin canggih ini meski tidak terjadi di wilayahnya, namun Kapolres menyebut harus diwaspadai karena kota Solo merupakan salah satu destinasi wisata yang banyak dikunjungi wisatawan.
"Kota Solo merupakan sebuah kota destinasi wisata. Kepada wisatawan agar lebih bijak untuk menggunakan aplikasi tersebut,” jelasnya, Minggu (18/8).
Kapolresta berpesan langkah yang paling aman dan tepat dengan mengakses langsung official websitenya atau akun media sosial resmi dari hotel dan tujuan destinasi wisata lainnya.
Pastinya mereka menggunakan akun resmi sehingga itu yang harus diakses dan dipastikan betul akun resminya.
"Itu langkah yang paling tepat. Belum terjadi di Solo, namun demikian langkah antisipasi ini sangat diperlukan,” pungkas Kapolresta.
Sebelumnya pengelola hotel di Kota Solo juga sempat disibukan dengan aksi peretasan yang menyerang akun Google Bisnis mereka.
Modusnya di laman Google Maps lelaku mengakses akun Google Bisnis sehingga dapat mengganti nomor telepon resmi hotel tersebut dengan miliknya.
Humas Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Kota Solo Wening Damayanti mengatakan, peretasan akun Google Bisnis terjadi pada Minggu (11/8).
"Banyak hotel yang telah melaporkan ke PHRI atas kasus peretasan ini. Dimana data di google baik nomor telepon dan alamat, sampai google maps diubah," terangnya saat dihubungi wartawan.
Sebagai antisipasi agar tidak adanya korban, PHRI telah mengumpulkan tim IT masing-masing hotel untuk melakukan pemulihan data. "Termasuk terus melakukan sosialisasi agar tamu tetap menghubungi nomor resmi pihak hotel," pungkasnya.
- Rekor Pecah, Destinasi Wisata Demak Alami Lonjakan Pengunjung
- Ini Tiga Pemenang Vidio Reels Eksplor Wisata Batang
- Makam Sunan Kalijaga Tembus Top 10 Destinasi Wisata Lebaran