Kasus Covid-19 Terus Menurun, Klaster Baru Tidak Ditemukan

Kadinkes Kota Semarang, M Abdul Hakam
Kadinkes Kota Semarang, M Abdul Hakam

Perkembangan kasus Covid-19 di Kota Semarang pada bulan Maret terus mengalami penurunan. Dari data siagacorona.semarangkota.go.id pada Minggu (13/3) kasus aktif sebanyak 358 kasus, 224 diantaranya warga Kota Semarang dan 134 lainnya adalah warga luar kota Semarang.


Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, M. Abdul Hakam menyebutkan tingginya tingkat kepatuhan penerapan protokol kesehatan membuat kasus Covid-19 bisa ditekan dan berangsur menurun jumlah kasusnya. 

Angka kepatuhan protokol kesehatan hingga saat ini mencapai 80 persen. Sampel perhitungan tingkat kepatuhan ini diambil 10 persen di tiap kelurahan yang ada di Kota Semarang.

Semakin menurunnya angka aktif Covid-19 dan tingginya angka kepatuhan membuat tidak ada klaster baru yang ada di Kota Senarang. Meskipun ada temuan kasus baru, hal ini biasanya disebabkan karena tingkat kepatuhan di suatu wilayah rendah atau kurang tertib.

"Artinya, jika prokes rendah sebaran kasus tinggi, termasuk di kelurahan dan kecamatan. Kita lihat prokesnya, klo disitu tenryata prokes rendah, pasti sebaran kasusnya tinggi. Ditambah mobilitas seseorang tinggi," kata Hakam, Minggu (13/3).

Hakam mengatakan kasus Covid-19 saat ini tang paling dominan diderita oleh masyarakat usia produktif. Pasalnya usia produktif memang memiliki mobilitas yang lebih tinggi dan berpotensi besar dalam penyebaran virus.

"Misal, di Sendangmulyo Tembalang. Disana itu usia produktif tinggi. Kasus pasti akan meningkat," tuturnya. 

Upaya pencegahannya, lanjut Hakam, masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi bagi masyarakat yang belum mendapatkan vaksin hingga dosis ketiga atau booster.

“Masyarakat yang belum vaksin silakan ikut vaksin, protokol kesehatan juga jangan kendor, ini untuk mencegah penyebaran virus,” pungkasnya.