Kasus Pertama Varian Baru Virus Corona Menimpa 15 Orang Di Turki

Otoritas kesehatan Turki mengumkan bahwa mereka telah menemukan kasus pertama varian baru virus corona yang berasal dari Inggris pada Jumat (1/1) waktu setempat.


Otoritas Prancis telah memperketat pembatasan sosial di Kota Marseille setelah ditemukannya varian baru virus corona yang sama dengan yang diidentifikasi pertama kali di Inggris.

Menurut pihak berwenang, sebanyak 23 orang diduga telah melakukan kontak dengan kasus varian baru tersebut, dikutip dari Kantor Berita RMOL.

Kakhawatiran meningkat karena varian baru virus corona itu diketahui memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi. Bahkan pemerintah Inggris menyebut varian baru itu yang menyebabkan lonjakan kasus Covid-19.

Sebagai langkah pencegahan penularan, Prancis memberlakukan jam malam di Marseille, sama seperti halnya di Strasbourg dan Dijon. Jam malam berlaku dari pukul 6 sore, sebelumnya 8 malam dan berakhir pada 6 pagi keesokan harinya.

Pemberlakuan jam malam yang lebih ketat itu dimulai sejak Minggu malam (10/1), seperti dilaporkan Reuters.

Presiden Emmanuel Macron berjuang untuk memastikan Prancis tidak dilanda oleh peningkatan tajam kasus Covid-19, seperti yang baru-baru ini terjadi di Inggris dan Jerman. Pemerintahannya juga sedang berupaya untuk mempercepat peluncuran vaksin.

Prancis merupakan negara dengan angka kematian tertinggi ketujuh di dunia akibat virus corona. Ada 20.177 kasus baru Covid-19 yang dikonfirmasi dalam 24 jam terakhir dan sekitar 170 kematian lainnya.

Sementara itu, totalnya, Prancis sudah mengonfirmasi lebih dari 2,7 juta kasus Covid-19 dengan lebih dari 67 ribu kematian.