Meghan Markle, istri Pangeran Harry yang telah menanggalkan status bangsawan Inggris, bisa terjun ke dunia politik dan bahkan menjadi kandidat presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat.
Menurut penulis biografi, Tom Bower yang dimuat The Sun pada Minggu (1/8), Markle dapat mencalonkan diri sebagai presiden AS dalam waktu 10 tahun ke depan, setelah membangun akar politiknya.
Ia mengatakan, karir politik masa depan Markle adalah hal yang baik, namun akan banyak memicu kritik, dikutip dari Kantor Berita RMOL.
Untuk membangun akar politiknya, Bower menyarankan agar Markle memulai dengan mengikuti pemilihan kongres atau gubernur. Ia harus mendapatkan dukungan dari tokoh-tokoh politik yang kuat sebelum mempersiapkan diri untuk jabatan yang lebih besar.
"Dengan dukungan dari para godfather Demokrat, (Bill) Clinton dan (Barack) Obama, Meghan seharusnya memiliki sedikit kesulitan untuk dinominasikan sebagai salah satu dari 40 anggota Kongres negara bagian yang dikirim ke Washington," ujar Bower.
"Jika orang California berduyun-duyun ke Perang Salib untuk Kebaikan, maka setelah dua periode, hanya empat tahun, dia dapat membangun akar politiknya. Setelah itu, nasib akan mengambil alih," tambahnya.
Bower menilai, Markle memiliki cukup keberanian dan kepercayaan diri untuk bertahan di bawah tekanan pemilihan presiden dan menanggapi kritik.
"Pertanyaannya apakah dia punya stamina?" sambungnya.
Gagasan tentang Markle dalam politik tidak populer di Amerika. Menurut The Express di AS dan Inggris, 80 persen orang Amerika percaya bahwa Markle tidak boleh terjun ke dunia politik. Pendapat itu diamini oleh 75 persen warga Inggris.
Markle dan Pangeran Harry, berserta anak mereka, pindah ke AS pada musim panas lalu. Mereka membeli dan tinggal di sebuah rumah senilai 14,7 juta dolar di Montecito, California setelah keluar dari anggota senior kerajaan Inggris.