Aksi pembakaran salinan Al Quran dilakukan politisi Swedia Rasmus Paludan di Denmark pada Jumat (27/1) waktu setempat.
- Selamat ! Empat Pelajar Indonesia Sabet 8 Medali IESO Beijing 2024, Satu Siswa Ternyata dari SMAN 1 Kudus
- FBI Gerebek Rumah Mantan Presiden AS Donal Trump
- Pesta Ultah Barack Obama jadi Bulan-bulanan Karena Undang Ratusan Tamu
Baca Juga
Dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL, Paludan, seorang ekstremis sayap kanan, memicu kemarahan baru ketika dia melakukan pembakaran Al Quran di luar sebuah masjid di Denmark dan menyiarkan langsung aksinya di Facebook.
Sebuah sumber diplomatik Turki mengatakan, Duta Besar Denmark Danny Annan dipanggil untuk memprotes sikap Denmark yang tidak dapat diterima terhadap tindakan Paludan. "Kami mengutuk keras keputusan memberikan izin untuk tindakan provokatif ini, yang jelas merupakan kejahatan rasial," kata sumber diplomatik Turki itu, seperti dikutip dari AFP.
Sehari sebelum peristiwa pembakaran, Kamis (26/1), Poludan mengumumkan rencana aksinya dalam sebuah postingan di Instagram. Ia berjanji untuk melakukan aksi mingguan yang melibatkan Al Quran di depan sebuah masjid di Dortheavej, Kopenhagen, sampai Turki menyetujui keanggotaan NATO Swedia dan Finlandia.
- Menlu Retno Dorong Semangat Perdamaian untuk Selesaikan Konflik
- Presiden Rusia Siap Kirim Tim Penyelamat untuk Bantu Gempa Suriah dan Turki
- Penggemar Foo Fighters Berduka, Taylor Hawkins Meninggal Dunia