Duka menyelimuti para penggemar band Foo Fighters, penggebuk drumnya, Taylor Hawkins meninggal pada usia 50 tahun.
- Menhan Amerika Serikat Hegseth Menolak Permohonan Keanggotaan NATO Ukraina
- Ada Delegasi Walk Out, Tak Surutkan Presiden Prabowo Lantang Suarakan Perdamaian
- MUI Kecam Pembunuhan Jurnalis Al Jazeera
Baca Juga
Kabar meninggalnya Hawkins dikonfirmasi langsung band asal Amerika tersebut lewat akun twitter mereka pada Sabtu (26/3), dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL.
"Keluarga Foo Fighters sangat berduka atas meninggalnya Taylor Hawkins. Semangat bermusik dan tertawanya yang menular akan tetap terus bersama kami selamanya," cuit band tersebut, seperti dikutip dari AFP.
Hawkins berkontribusi pada album kedua Foo Fighters, "The Color and Shape," yang dirilis pada 1997, dan menjadi anggota band yang dipimpin oleh Dave Grohl di album selanjutnya "There Is Nothing Left to Lose," pada 1999.
Sebelum bergabung dengan Foo Fighters Hawkins menjadi drummer tur untuk Alanis Morissette.
Album terbaru Foo Fighters, "Medicine at Midnight," tiba tahun lalu saat grup tersebut merayakan ulang tahun ke-25, dan dalam sebuah wawancara dengan The New York Times, Hawkins langsung mengutarakan harapannya untuk masa depan band.
"Saya ingin menjadi band terbesar di dunia," katanya saat itu.
Band ini dijadwalkan untuk memainkan pertunjukan Jumat malam di Bogota, Kolombia, di Festival Estereo Picnic.
- Taliban Menistakan Sejarah Pengibaran Bendera AS di Iwo Jima
- Pengkhutbah Salat Jumat Diapit Pasukan Bersenjata Taliban
- Kim Jong Un Nilai Covid-19 Tidak Kalah Menantang dari Perang Korea