Kuala Lumpur - Setelah selesai menunaikan tugas kenegaraan sebagai Tamu Kehormatan di India, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mendarat di Kuala Lumpur dalam rangka mengunjungi Malaysia pada Senin (27/01).
- Indonesia Gelar Operasi Penyelamatan Ratusan Warganya Dari Kejahatan Eksploitasi Manusia Di Myanmar
- Kementerian Luar Negeri Berjuang Memulangkan 525 WNI Korban TPPO Dari Myanmar
- BRICS: Manfaat Dan Kelemahannya Bagi Indonesia
Baca Juga
Kunjungan yang didasarkan atas undangan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim ini merupakan kunjungan kenegaraan. Hubungan keduanya terkenal erat sejak dulu.
Tidak mengherankan pertemuan antar kedua pemimpin ini berjalan baik dan penuh dengan jadwal pembahasan kerja sama.
Salah satu yang menjadi pokok pembicaraan adalah kerja sama dalam bidang pertahanan. Walau pun kedua negara merupakan bagian dari ASEAN, tetapi organisasi negara Asia Tenggara tersebut menitik beratkan kerjasama ekonomi, budaya dan keharmonisan politik, dan bukan pakta pertahanan.
Maka ucapan Perdana Menteri Anwar Ibrahim perlu dicermati pada saat mengatakan agenda utama pertemuan adalah pentingnya kolaborasi dengan Indonesia yang memiliki pengalaman dan kekuatan di sektor ini. “Kedua pihak sepakat untuk mengerahkan seluruh kekuatan yang ada termasuk bidang pertahanan, di mana Indonesia mempunyai banyak pengalaman dan kekuatan,” ujarnya.
Sedangkan dalam konteks regional, kedua pemimpin sepakat untuk memperkuat koordinasi dalam menghadapi tantangan geopolitik.
Presiden Prabowo menanggapi dengan pentingnya kedua negara memiliki hubungan yang lebih khas.
"Kita punya hubungan sejarah, kita punya hubungan darah, kita punya hubungan budaya, kita bahkan punya hubungan etnis. Kalau tidak salah, banyak pemimpin-pemimpin Malaysia yang masih punya keluarga di Indonesia. Banyak sekali hubungan ini. Jadi saya merasa bahwa hal ini harus membuat hubungan antara Malaysia dan Indonesia lebih khas,” ujar Presiden Prabowo.
Hal yang perlu diperhatikan juga adalah kerja sama di sektor energi. Perdana Menteri Anwar menyebut bahwa penguatan kerja sama tersebut dapat diwujudkan melalui kolaborasi strategis antara Petronas dan Pertamina.
Konteks ucapan Perdana Menteri adalah fakta perusahaan minyak Malaysia tersebut saat ini mengoperasikan 4 (empat) blok minyak dan gas di Indonesia, tiga di antaranya terletak di Jawa Timur. Di Jawa Timur ini, perusahaan berencana mengintegrasikan fasilitas produksi dari ketiga blok tersebut serta fasilitas logistiknya, menciptakan pusat operasi yang efisien.
“Komitmen kami untuk menjamin kerja sama Petronas dan Pertamina. Dua perusahaan minyak dan gas di kawasan agar sepakat untuk mengeksplorasi hal-hal baru dan juga transfer antarnegara,” ungkap PM Anwar mengkonfirmasi berita Oktober 2024 lalu. Besaran investasi saat ini belum dapat dipastikan
ASEAN nampaknya mulai bersiap menghadapi ketegangan yang makin meningkat di Laut China Selatan.
- Badai PHK Massal Hantui Pekerja Media Jadi Ancaman, Pakar Media Undip Beri Perhatian Hal-hal Ini
- Pemprov Jateng Jadikan Tanah Wakaf Dukung Program Pangan Nasional
- Pembunuhan Karakter Pejuang Islam (1)