Keluarga Alumni Ponpes Modern Islam Assalaam Gelar Khitanan Massal untuk 5.000 Anak Yatim Piatu di Kota Semarang

Klinik Lestari Care (LC) yang bekerja sama dengan Ikatan Alumni Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam (IKMASS) mengadakan kegiatan khitan gratis bagi anak yatim piatu dhuafa yang ada di Kota Semarang.


Dalam kesempatan tersebut ada 5.000 anak yang mendapat bantuan khitan gratis yang akan dilaksanakan selama satu tahun kedepan secara bertahap.

Atas kegiatan tersebut, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi memberikan apresiasi kepada lembaga penyelenggara. Hal ini juga sejalan dengan konsep pembangunan Bergerak Bersama yang diusungnya.

Hendi, sapaan akrab Wali Kota Semarang, merupakan wujud konsep bergerak bersama dan diharapkan dengan program ini bisa membantu meringankan beban masyarakat.

"Kegiatan yang diadakan kawan-kawan IKMASS dengan klinik Lestari adalah salah satu perwujudan bergerak bersama. Tidak ada biaya pemerintah atau campur tangan pemerintah tapi mereka melakukan kegiatan yang berguna untuk masyarakat dengan target 5000 anak selama setahun ini," puji Hendi, saat meresmikan program khitan gratis bagi 5.000 anak yatim piatu dan dhuafa, Rabu (8/12) di Klinik Pratama Lestari Medika, Ruko De’Leota Sendangmulyo, Semarang.

Dirinya juga mengatakan apabila sewaktu-waktu membutuhkan peran pemerintah, pemerintah siap membantu. 

"Insya Allah Saya berharap kegiatan lancar dan pasti kalau dibutuhkan pemerintah siap membantu," ungkap Hendi.

Hendi berpesan untuk seluruh masyarakat bahwa pandemi Covid belum selesai. Untuk itu, dirinya selalu mengingatkan untuk selalu menerapkan protokol kesehatan. Termasuk menanggapi libur Nataru, Hendi menyampaikan bahwa pihaknya tidak melarang kegiatan namun hanya dibatasi.

"Tidak dilarang tapi dibatasi, wisata dibuka tapi dibatasi. Artinya tempat wisata tetap boleh buka tetapi dibatasi jumlahnya. Masyarakat juga boleh berkegiatan selama protokol kesehatan dijaga dengan ketat," tegas Hendi.

Sementara itu dokter Reni, owner Klinik Lestari Care menambahkan program 5.000 khitan gratis dilakukan selama setahun ke depan, di setiap hari Jumat.

"Ini kita seleksi, karena target kami adalah yang tidak mampu. Artinya, kalau dia mampu kita tunda dan dahulukan yang kurang mampu," pungkas Reni.