Kemenkumham Jateng Lakukan Langkah Progresif Evakuasi Tenggelamnya Kapal Pengayoman IV di Perairan Nusakambangan

Menyusul tenggelamnya Kapal Pengayoman IV milik Kementerian Hukum dan HAM RI, konsolidasi dan koordinasi dengan otoritas terkait secara intens terkait penanggulangan pasca musibah.


Kepala Kanwil Kemenkumham Jateng A Yuspahruddin mengatakan, langkah utama saat ini adalah upaya progresif serta konsolidasi penanganan lalu lintas di perairan Nusakambangan serta evakuasi bangkai kapal Pengayoman IV dan Truk yang tenggelam.

"Konsentrasi kita evakuasi bangkai kapal Pengayoman IV dan Truk yang tenggelam. Sehingga, perlu komunikasi berbagai arah," kata Yuspahruddin usai melakukan pertemuan dengan sejumlah pihak terkait di ruang pertemuan Gedung Dermaga Wijayapura Nusakambangan, Sabtu (18/09).

Ada pun yang hadir diantaranya, Pimpinan Tinggi Pratama Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dan Pimti Pratama Kanwil Jateng bertemu Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Cilacap Capt. Purgana, dan General Manager PT. Pelindo III (Persero) Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap, Sutopo.

Usai pertemuan, Ka-Kanwil menjelaskan bahwa jajarannya banyak dibantu elemen terkait, mulai Polres Cilacap, Lantamal Cilacap, Basarnas dan Kodim 0703/Cilacap. Termasuk dibantu Polair, KSOP.

Dari pertemuan itu disepakati, semua pihak akan terus melakukan komunikasi, koordinasi dan kerjasama secara intens terkait penanggulangan pasca musibah.

Termasuk, kerjasama semua pihak guna mengevakuasi truk yang berada di dalam laut.

Meski dari pengakuan KSOP Kapal Pengayoman IV yang tenggelam tidak sampai mengganggu pelayaran, namun akan tetap dievakuasi sehingga pelayaran berjalan lancar.

"Pencairan utamanya tempat di mana truk itu berada. Sekarang sudah didapatkan truknya. Kemudian akan nanti dilakukan evakuasi terhadap truk itu, sehingga perairan ini, pelayaran bisa berjalan lancar (kembali)," tambahnya.

Sementara, Kepala KSOP Capt. Purgana menyatakan kesiapan untuk memberikan bantuan kepada Kemenkumham dari sisi teknis. Ia menjelaskan langkah konkrit yang akan dilakukan pihaknya.

"Bersama navigasi, kita akan sweeping untuk muatan yang jatuh di mana. Nanti kita akan tandai dengan sarana bantu navigasi sementara," paparnya.

Dari analisanya, melihat kondisi di TKP, Purgana percaya proses evakuasi berjalan lancar. Untuk kapalnya sendiri dipastikan tidak mengganggu alur. Hanya saja ada beberapa truk dan mobil yang harus dicari posisinya ada dimana mengingat alur pelayaran disini cukup rendah, 10,4 meter maksimum.

"Kalau itu memang sudah ada tanda, nanti kita akan coba untuk mengevaluasi apakah kapal sudah bisa masuk atau belum. ini kita tunggu aja nanti hasilnya siang ini," sambungnya.

Dia berharap rencana evakuasi berjalan sesuai rencana, mengingat kondisi cuaca di perairan Nusakambangan saat ini cukup baik.