Kementerian PUPR Tinjau Lokasi Parapet Ambrol di Gubug Grobogan

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono tinjau lokasi perbaikan parapet jembatan sungai Tuntang Gibug Grobogan, Senin (12/2) siang. RMOL Jateng
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono tinjau lokasi perbaikan parapet jembatan sungai Tuntang Gibug Grobogan, Senin (12/2) siang. RMOL Jateng

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyambangi Kabupaten Grobogan untuk melihat langsung pengerjaan parapet jembatan Kalituntang, Gubug, Senin (12/1).


Namun, sosok akrab disapa 'Pak Bas' tak lama disana, hanya sekitar 20 menit Menteri PUPR meninggalkan lokasi. 

Parapet jembatan tersebut diketahui ambrol akibat banjir sungai Tuntang menerjang Kecamatan Gubug baru-baru ini. 

Diketahui, jembatan tersebut merupakan akses utama penghubung Purwodadi-Semarang, namun akibat diterjang banjir akses jalan tidak dapat dilalui kendaraan bermuatan berat.

PPKom proyek jalan Semarang-Purwodadi Arif Setyawan mengungkapkan, menteri PUPR bakal membangun secara permanen bukan perbaikan sementara.  

"Kalau untuk Bina Marga penanganan jalan itu saja. Akan dibangun permanen, dikembalikan seperti semula. Kalau yang BBWS (terkait sungai, Balai Besar Wilayah Sungai), tidak nyimak," kata Arif. 

Berdasarkan pemaparan Menteri PUPR, lanjut Arif,  di titik pondasi jalan ambrol akan dibangun parapet atau dinding penghalang setinggi tanggul. Demikian juga pada bagian tanggul akan dibangun dinding penahan tanah (DPT) di sisi kanan kiri. 

"Kalau tanggul tetap BBWS, termasuk dinding penahan tanah di sisi kanan kiri. Pengaman jalan dengan sitepile dan pemasangan batu pada dinding," katanya. 

Arif menerangkan, usai meninjau lokasi, Basuki Hadimuljono berencana ke Tanggulangin (perbatasan Demak-Kudus). 

Arif menyatakan, pihaknya menargetkan perbaikan titik tersebut bisa berlangsung selama dua pekan.

"Pembangunan parapet jembatan Kalituntang sudah dilaksanakan sejak 8 Februari lalu, kurang 10 hari lagi, akses jalan Purwodadi-Semarang dapat digunakan kendaraan bermuatan berat," ujarnya. 

Arif memaparkan, pengerjaan parapet tersebut, menggunakan sistem betonisasi, serta ketinggian disamakan dengan tinggi tanggul.

Dia berharap tidak ada kendala dalam pengerjaan parapet 10 hari ke depan. Sehingga, segera dapat dilalui kendaraan bermuatan berat.