Kesulitan Air Bersih, Warga Borangan Pringapus Satu Suara: Semua Karena Dampak Proyek Bendungan Jragung

Puluhan KK warga Desa Borangan, Pringapus, Kabupaten Semarang saat menghadiri audiensi bersama perangkat Desa setempat, Senin (26/8). Erna Yunus B/RMOLJateng
Puluhan KK warga Desa Borangan, Pringapus, Kabupaten Semarang saat menghadiri audiensi bersama perangkat Desa setempat, Senin (26/8). Erna Yunus B/RMOLJateng

Sebanyak 212 Kepala Keluarga (KK) dari tiga RT di Dusun Borangan, Candirejo, Pringapus, Kabupaten Semarang mengaku kesulitan air bersih.


Keresahan ini terlontar saat puluhan KK kompak menyebutkan penyebabnya karena terdampak proyek strategis nasional Bendungan Jragung ditengah audiensi bersama perangkat Desa setempat, Senin (26/8).

Tampak ditengah audiensi Polsek Pringapus, serta Kepala Desa Candirejo Haryoto.

Disampaikan seorang warga Candirejo yang turut mendatangi Kantor Desa menuntut solusi Borangan Suraden (65). Kepada wartawan, Borangan mengaku sudah sebulan lebih ia dan ratusan KK di wilayah itu kesulitan air bersih.

"Kita kesulitan untuk mendapatkan air bersih guna kebutuhan sehari-hari. Bahkan, Sungai yang biasanya mengalir ke pemukiman warga saat ini kering sehingga warga kesulitan buang air," kata Borangan.

Sementara, Kepala Desa Candirejo Haryoto tidak memungkiri apa yang menjadi keluhan warganya.

Meski pun sudah ada upaya rembug dengan pengembang termasuk pengadaan sumur, hal itu belum menjadi jawaban dari keresahan warga.

"Kali terbendung sehingga air yang mengalir ke sungai dekat pemukiman warga terhenti. Hal tersebut juga diperkuat karena masuknya musim kemarau. Ada 212 KK yang terdampak tiga RT," ungkap dia.

Dari hasil audiensi, warga menginginkan agar dibuatkan sumur bor dengan biaya ditanggung tiga pihak yakni Waskita, Abibkarya, Wika PRP.

Sebelumnya Pemdes sudah membuatkan sumur galian di lima titik.

"Namun untuk dikonsumsi seperti masak belum ada. Sehingga, Pemdes mengupayakan bantuan air bersih ke BPBD sebanyak lima tanki dalam sehari," imbuhnya.