Penerapan Srikandi di Salatiga Terkadang Terjadi Kendala

Pemerintah Kota Salatiga mengakui dalam pelaksanaan penerapan Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (Srikandi) pada wilayah kelurahan terkadang terjadi kendala.


Menurut Penjabat (Pj) Wali Kota Salatiga, Sinoeng N Rachmadi mengatakan, pelaksanaan Srikandi terjadi kendala dan menyebabkan aplikasi Srikandi tidak bisa digunakan. 

"Oleh sebab itu, perlu dikomunikasikan segera apabila ada sistem yang macet," ungkapnya di sela-sela Bintek Implementasi Aplikasi Srikandi di Ruang Plumpungan Gedung Setda Lantai 4, Senin (20/2). 

Ia juga meminta khusus kepada Dinpersip Salatiga untuk menjelaskan materi dan substansi dari pelaksanaan Srikandi, dan memberikan koordinasi apabila ada gangguan. 

"Jika ada kesulitan, tanyanya kemana? harus jelas," tandasnya.

Dia mencontohkan, di Kelurahan A ada 16 item yang dielektronifikasi. Lalu, rekan-rekan di kelurahan dan kecamatan bisa mengambil 4-5 item terlebih dahulu. 

"16 item tadi jangan dimasukkkan semua, nanti malah kewalahan. Apabila sudah berjalan, baru ditambah item yang lain. Semisal item yang disepakati adalah terkait undangan rapat yang dimasukkan Srikandi dan item-item lainnya," jelas Sinoeng.

Sementara, penerapan Srikandi akan berlangsung dari item birokrasi ada dengan kesepakatan bersama diyakini lebih mudah dan efisien. Penerapan dalam pengelolaan arsip untuk mempermudah urusan bukan untuk menyulitkan.

"Ini penting saya sampaikan, yang hari ini masih binggung tentang SPBE, Srikandi atau sistem aplikasi lainnya. Saya mohon leading sectornya untuk bisa mengedukasi, mengimplementasikan, mensosialisasikan dan memfasilitasi," terang Sinoeng.

Ia juga mengingatkan, agar Dinpersip Salatiga agar melakukan langkah-langkah pendekatan dan pendampingan dalam pelaksanaan digitalisasi arsip Srikandi ini di lingkup pemkot. 

"Mohon bisa dilakukan intens. Lakukan meeting periodik untuk kontrol. Apabila ada komplain, dilaporkan segera dan handling juga dilakukan," imbuhnya.