Ketua KPK : Bukan Hukuman Mati yang Buat Korupsi Hilang Tapi Rampas Semua Harta Koruptor

Ketua KPK Firli Bahuri saat menjadi narasumber HUT ke-2 JMSI/Repro
Ketua KPK Firli Bahuri saat menjadi narasumber HUT ke-2 JMSI/Repro

Salah satu cara yang dianggap ampuh dan efektif untuk menghilangkan korupsi di Indonesia ialah membangun budaya antikorupsi dan merampas semua harta kekayaan para koruptor.


Demikian ditegaskan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri saat menjadi narasumber di acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-2 Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) di Kendari, Sulawesi Tenggara secara virtual, Selasa (8/2).

Bangun budaya antikorupsi dan perampasan terhadap harta kekayaan para koruptor menjadi salah satu cara agar korupsi di Indonesia hilang.

"Begitu banyak yang sudah kita mintai pertanggungjawaban pidana. Tapi bukan hanya pemidanaan badan yang penting, di dalam pendekatan penindakan, hal yang paling penting adalah, bagaimana kita bisa mengembalikan kerugian uang sebanyak-banyaknya," ujar Firli.

Disisi lain, dengan melakukan perampasan terhadap aset-aset aset hasil korupsi dari para koruptor sangatlah penting dilakukan untuk mengembalikan kerugian keuangan negara, dengan begitu juga dapat membantu perekenomian nasional.

"Karena sesungguhnya, hukuman mati, hukuman penjara seumur hidup, sulit rasanya akan menghentikan korupsi. Satu caranya adalah, kita bangun budaya antikorupsi, dan tentu juga seluruh harta kekayaan para koruptor harus dirampas oleh negara, sehingga itulah yang mungkin bisa membuat orang tidak ingin melakukan Korupsi," pungkas Firli.

Dalam perayaan HUT ke-2 JMSI ini, selain Ketua KPK Firli Bahuri turut hadir dan memberikan pidato pembuka Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

Tokoh lain yang juga akan mengisi acara ialah Pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Pusat Anggawira, Ketua Komite Tetap energi Terbarukan dan Gerakan Netzero Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Muhammad Yusrizki, dan Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo.

Adapun untuk tokoh lokal di wilayah Sultra yang akan mengisi antara lain Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa, Bupati Buton La Bakry, Walikota Kendari Sulkarnain Kadir, Ketua BPC HIPMI Kab. Konawe Selatan Dirga Mubarak, Ketua Himpunan Pengusaha Tolaki Indonesia (HIPTI) Rusmin Abdul Gani, dan Tokoh Masyarakat Sultra Mayjen (Purn) Andi Sumangerukka.

Acara HUT ke-2 JMSI yang mengangkat tema "Mengarusutamakan Media Siber sebagai Pengawal Agenda Strategis Nasional, dari Anti-Korupsi hingga Alih-Energi” berlangsung hingga sore hari tadi.