Kirab Gunungan Kupat Landan Warnai Festival Congot

Kirab gunungan yang berisi kupat Landan dan ikan sungai goreng mewarnai Festival Congot di Desa Wisata Kedungbenda, Kecamatan Kemangkon, Purbalingga, Sabtu (24/11).


Usai dikirab, kupat landan (kupat yang dimasak dengan abu jerami padi) dinikmati pengunjung. Mereka menikmati dengan ikan sungai jenis Senggaringan yang digoreng. Nama Congot diambil dari tempat yang menjadi pertemuan aliran sungai Serayu dan Sungai Klawing yang melintas di desa itu.

Iring-iringan gunungan dimulai dari situs Lingga Yoni, sekitar 500 meter dari balai desa setempat. Pasukan pengirim berada dibarisan terdepan yang membawa layur warna hitam, kemudian dibelakangnya gunungan ketupat, dan selebihnya berbagai kesenian di desa setempat. Festival ini sudah kami gelar kali kedua, dan diharapkan menjadi daya tarik wisatawan yang datang ke desa wisata Kedungbenda," kata Kepala Desa Kedungbenda, Tosa.

Usai diarak menuju lokasi wisata susur sungai, gunungan itu menjadi rebutan para pengunjung dan wisatawan. Selain menikmati suguhan kupat landan, wisatawan juga menikmati berbagai pentas seni tradisi, serta aneka jajanan yang dijual pada festival itu.

Wisatawan juga disuguhi susur sungai. Yang berminat menaiki perahu kami persilahkan. Yang hanya ingin menonton, kami juga siapkan belasan perahu pasir yang dihias, serta atraksi perahu nelayan," kata Tosa.

Tosa menambahkan, selain kirab gunungan kupat, festival juga dimeriahkan dengan pagelaran wayang, pentas musik rege di tepi sungai, jalan sehat dari Congot, susur sungai, pentas seni tradisi dan bazar kerajinan serta makanan.

Pelaksana Tugas Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi yang membuka festival itu mengatakan, pihaknya berharap dengan festival yang digelar di desa wisata akan menjadi daya tarik pengunjung.

Kami berharap, festival budaya ini akan menjadi daya ungkit kunjungan wisata dan pada akhirnya akan meningkatkan ekonomi masyarakat," kata Tiwi.