Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI menggaungkan sistem budidaya minapadi ke lima benua. Melalui Food and Agriculture Organization (FAO) lembaga dibawah Persatuan Bangsa Bangsa (PBB), sistem pertanian minapadi yang menggabungkan pertanian dan perikanan ini diperkenalkan ke sejumlah negara di dunia.
- 20 Peserta Women Ecosystem Catalyst Peroleh Penghargaan
- Terus Monitor PPKM Luar Jawa-Bali, Airlangga Pastikan Pasokan Obat Dan Oksigen Aman
- HKTI Canangkan Program Prioritas Ketahanan Pangan di Batang
Baca Juga
Hal tersebut dibuktikan dengan kegiatan Kunjungan Lapang dari Permanet Representative FAO (delegasi negara-negara anggota FAO) ke lokasi budidaya minapadi di Sukoharjo, yang merupakan kegiatan percontohan kerjasama antara KKP dengan FAO (1/11).
Hadir dalam kesempatan tersebut Perwakilan FAO Indonesia, Permanent Representative FAO sebanyak delapan orang yang berasal dari delapan negara. Diantaranya Nigeria, Algeria, Thailand, Norway, Chile, Jordan, United States Mission dan Australia yang mewakili lima benua yaitu Afrika, Asia, Eropa, Amerika dan Australia.
Rombongan diterima Bupati Sukoharjo dan Muspida, Direktur Produksi dan Usaha DJPB- KKP, juga para petani minapadi desa Geneng, Kecamatan Gatak, Sukoharjo.
Kegiatan ini sangat membanggakan karena program minapadi yang digarap KKP bersama Badan Pangan Dunia (FAO) di Kabupaten Sukoharjo menjadi percontohan internasional dan telah memposisikan Indonesia sebagai salah satu rujukan FAO di level Asia-Pasifik, dan saat ini sudah dikenalkan ke 5 benua", jelas Umi Windriani, Direktur Produksi dan Usaha Budidaya, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
FAO Representative yang ada di Indonesia, Stephen Rudgard mengharapkan, agar perwakilan delegasi yang hadir saat ini dapat menyampaikan keberhasilan minapadi Indonesia keseluruh 193 negara annggota FAO sehingga minapadi dapat digaungkan ke seluruh dunia. Lebih lanjut FAO mengapresiasi pengembangan minapadi di Sukoharjo.
Meskipun baru pertama kali dilakukan namun minapadi mampu memberikan hasil yang menggembirakan. Selain itu, minapadi ini juga melibatkan peranan wanita dalam kegiatannya, sehingga ikut mendukung kegiatan gender," lanjut Stephen.
Pada kesempatan tersebut FAO beserta seluruh rombongan berkesempatan melakukan panen padi dan ikan yang digarap oleh kelompok tani Geneng Sari II Desa Geneng.
Dengan sistem minapadi memberikan beberapa keuntungan, antaranya penyiangan rumput berkurang, penggunaan pupuk menurun 50%, biaya pestisida tidak ada, panen ikan dapat 2 ton/ha dan panen padi meningkat dari 6,6 ton menjadi 9 ton/ha," kata Sahir Ketua Kelompok Tani Geneng Sari II.
- Sosialisasi DBHCHT Oleh Dinparta Demak Berujung Kepada Kunjungan Pabrik Rokok
- Baru 4 Perusahaan Miliki PMKU, 62 Truk Kantongi STID
- Sempat Kontraksi, Pertumbuhan Ekonomi Jateng 3,32 Persen