Anggota Komisi A DPRD Jawa Tengah, Masrukhan Samsurie, menyayangkan kericuhan yang terjadi saat aksi demonstrasi penolakan UU Cipta Kerja di depan Gedung DPRD Jawa Tengah, Rabu (7/10).
- Sekretaris DPD PDIP Jateng Temui Walikota Gibran, Serahkan Langsung Undangan Apel Siaga
- KPU Kabupaten Tegal Siap Kawal Lahirnya Pemimpin Harapan Masyarakat
- KPU Minta Parpol Persiapan Jelang Pendaftaran Peserta Pemilu
Baca Juga
Anggota Komisi A DPRD Jawa Tengah, Masrukhan Samsurie, menyayangkan kericuhan yang terjadi saat aksi demonstrasi penolakan UU Cipta Kerja di depan Gedung DPRD Jawa Tengah, Rabu (7/10).
Dia mengaku langsung menuju lokasi kejadian begitu mendengar kabar demo berakhir ricuh. Menurutnya, hal semacam ini harusnya dapat dihindari.
"Ya kami menyayangkan sampai terjadi ricuh seperti ini. Begitu dapat kabar, saya langsung ke lokasi, untuk lihat kondisinya," kata Masrukhan.
Lebih jauh, dia menekankan perlu adanya pendidikan demokrasi yang baik bagi masyarakat. Menurutnya, dalam negara demokrasi, aspirasi itu perlu disalurkan.
"Tapi ya caranya yang baik. Jangan sampai merusak, apalagi sampai jatuh korban luka-luka. Kan kita sendiri yang rugi," tandasnya.
Masrukhan menilai, pendidikan demokrasi tersebut dapat dituangkan ke dalam pelajaran sekolah. Agar, generasi penerus bangsa dapat memahami bagaimana menyampaikan aspirasi tanpa harus ada kericuhan.
"Kan bisa masuk ke pendidikan moral. Biar yang muda-muda adik-adik kita bisa sampaikan aspirasi mereka dengan cara yang baik," tandasnya.
Sebelumnya demonstrasi penolakan UU Cipta Kerja berakhir ricuh. Ratusan massa sempat merobohkan pagar kantor DPRD Jawa Tengah.
Kemudian terjadi aksi lempar yang berakhir dengan pembubaran dari aparat kepolusian. Massa membubarkan diri dengan berhamburan ke arah kampus Pascasarjana Undip dan Simpang Lima.
- Pemuda Pancasila Datang, Ischak-Kholid Menang
- Pilkada Ulang Hapus Status Quo Kotak Kosong
- Cagub Ahmad Luthfi Blusukan Puluhan Kali di Pasar