Pemerintah diminta bisa lebih mempercepat pelaksanaan vaksinasi pada kelompok target kedua dan seterusnya yaitu petugas layanan publik dan lansia.
- Pilpres 2019 Penuh Rekayasa Elektoral
- Rakor Tahapan Pilwalkot Salatiga: Ketua Bawaslu Singgung Pernah Memanggil Diskominfo Soal Netralitas ASN
- Bugar Ingatkan "The Power of Getok Tular" PDIP Banjarnegara Komitmen Menangkan Pilkada
Baca Juga
Pemerintah diminta bisa lebih mempercepat pelaksanaan vaksinasi pada kelompok target kedua dan seterusnya yaitu petugas layanan publik dan lansia.
Pasalnya, saat ini setelah hampir satu bulan pelaksanaan vaksinasi saja baru sekitar 1,01 juta tenaga medis yang sudah divaksin dosis pertama atau 70 persen dari target, sedangkan untuk dosis kedua baru 345 ribuan atau baru 23,5 persen dari target.
Melihat realisasi ini, maka pelaksanaan vaksinasi ini harus lebih dipercepat di antaranya dengan menambah fasilitas dan tenaga vaksinator sehingga jumlah yang divaksin setiap harinya bisa lebih banyak.
"Jika tidak dilakukan upaya percepatan, maka target ini tidak akan bisa terealisasi dan akan berdampak pada kemunduran jadwal dan target keseluruhan," tegas anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKS, Kurniasih Mufidayati dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (13/2).
Apalagi target pemerintah sampai bulan April sudah terlaksana vaksinasi untuk petugas publik (target 17,4 juta) dan lansia (target 21,5 juta).
Dilansir Kantor Berita RMOL, Mufida mendesak pemerintah untuk bisa memastikan bahwa vaksin yang sudah masuk ke Indonesia baru sekitar 18 juta dosis bisa menjamin ketersediaan vaksin sesuai kebutuhan.
Mengingat sampai saat ini jumlah vaksin dengan rincian 3 juta vaksin jadi dan 15 juta seed vaccine yang akan dijadikan vaksin oleh Biofarma.
"Kita minta pemerintah memberikan informasi yang jelas jadwal kedatangan dari vaksin yang sudah dipesan untuk menjamin ketersediaan," kata Mufida.
Lebih lanjut, dia meminta agar dipastikan bahwa pemerintah harus tetap fokus dan prioritas pada target vaksinasi nasional yang sudah ditentukan.
"Jangan sampai terganggu target vaksinasi nasional," tegas Mufida.[sth]
- Maskot Pilkada Wonogiri Si Japut Yang Menggemaskan Dan Multimakna
- Bawaslu Batang Evaluasi Kinerja Media Sosialnya Sepanjang Pemilu 2024
- JMSI Dukung Mitigasi Dewan Pers-Polri Cegah Polarisasi Pemilu 2024