Komunitas TDA Gelar Pesta Wirausaha, Bangkitkan Ekonomi di Jawa Tengah

Komunitas bisnis Tangan Di Atas (TDA) wilayah Jawa Tengah dan DIY menggelar Pesta Wirausaha 2022 yang digelar selama dua hari yakni tanggal 8 - 9 September 2022 di Gedung prof Soedarto, Universitas Diponegoro, Semarang.


Ketua Wilayah TDA Jateng DIY, Didik Listi Abi menyatakan tujuan diselenggarakannya Pesta Wirausaha ini adalah untuk menjadi katalis agar recovery pasca pandemi Covid-19 lebih cepat. 

Pasalnya, melalui kegiatan ini bisa menstimulasi para pengusaha bisa berjuang lebih keras lagi untuk masa depan.

"Pesta Wirausaha Jateng 2022 ini konsepnya rangkaian acara yakni ada pelatihan dan road tour yang dimulai sejak 3 bulan lalu, UMKM Expo, ada gayeng rembug, panggung inspirasi hingga success story," kata Didik, Jumat (9/9).

Acara yang berlangsung selama dua hari ini diikuti oleh 1.600 peserta se Jawa Tengah yang mengikuti pelatihan tentang kewirausahaan. 

Bahkan narasumber yang didatangkan juga tidak hanya dari Kota Semarang dan Jawa Tengah, ada Walikota Bogor Bima Arya, Gubernur Jawa Tengah, Perwakilan Kementerian Koperasi, Wakil Walikota Semarang, hingga Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Semarang.

Selain mengadakan diskusi dan pelatihan, Pesta Wirausaha juga menghadirkan UMKM Expo yang diikuti oleh 50 UMKM di Jawa Tengah, 25 community expo, 25 community bisnis, dan 5 corporate partner.

"Harapannya bisa ada sinergi dan bisa mencapai tujuan lebih cepat dengan bersama-sama karena sekarang ini bukan era kompetisi tapi kolaborasi," ungkapnya.

Ketua Kadin Kota Semarang, Arnaz Agung Andrarasmara mengapresiasi gelaran Pesta Wirausaha kali ini. Melalui kegiatan ini diharapkan bisa menjadi wadah berkumpulnya brand lokal yang kualitas produknya tidak kalah bagus dari brand nasional.

Ia berharap acara serupa bisa secara rutin diadakan untuk mendorong UMKM terutama di Kota Semarang bisa naik kelas. 

Ia juga menambahkan bahwa Kadin Kota Semarang siap berkolaborasi untuk membuat acara serupa bersama UMKM dan pengusaha yang ada di Kota Semarang.

"UMKM di Kota Semarang sudah sangat bisa untuk Go Internasional hanya tinggal digerakkan dan diberi sebuah ruang untuk mendesain ulang dari sisi packaging dan produk yang bisa laku di pasar ekspor," terang Arnaz.

Terlebih, lanjut Arnaz, Kadin juga memiliki program dengan menggandeng pengusaha UMKM yang nantinya siap dilempar ke pasar ekspor. 

"Pangsa pasar untuk membuat sebuah brand di Indonesia atau Kota Semarang pada khususnya ini sangat terbuka lebar dengan jumlah penduduk yang cukup banyak tapi kualitas dari produk yang mereka tawarkan harus selalu update dan menghindari yang namanya kekinian kalau bisa menciptakan sebuah inovasi bagi produk agar long term lebih panjang sesuai dengan kebutuhan konsumen," jelasnya.