Meledaknya petasan hingga menyebabkan tiga orang meninggal di Desa Ngabean Kecamatan Mirit, Kebumen menyisakan duka mendalam bagi keluarga Untung (55).
- Kirab Perayaan Waisak 2024 Disaksikan Ribuan Warga
- Tim SAR Masih Mencari Enam ABK Kapal Yang Tenggelam Di Karimunjawa
- Damkar Wonogiri Bantu Jari Anak Terjebak Cincin
Baca Juga
Meledaknya petasan hingga menyebabkan tiga orang meninggal di Desa Ngabean Kecamatan Mirit, Kebumen menyisakan duka mendalam bagi keluarga Untung (55).
Lebaran yang hanya tinggal menunggu jam, berubah menjadi tangisan saat serbuk petasan meledak di rumahnya.
Dari kejadian itu, anak keduanya yang bernama Muhammad Taufiq (27) meninggal dunia akibat ledakan yang terjadi menjelang waktu berbuka puasa sekitar pukul 17.30 WIB, Rabu (13/5).
"Saat kejadian, saya tidak di rumah. Saya berada di belakang rumah," jelas Untung.
Namun detik-detik kejadian, Untung mendengar jelas gelegar suara ledakan petasan yang memekakan telinga. Lantas ia menuju ke sumber suara, dan melihat peristiwa mengerikan pasca suara ledakan tersebut.
"Sudah pada tergeletak. Tidak bergerak. Darah di mana-mana. Sampai saya tidak bisa mengenali wajah anak saya," katanya.
Beberapa hari sebelumnya, ia sempat menegur anaknya untuk tidak membuat petasan, karena lingkungan sekitar tidak semuanya suka dengan suara petasan. Untung tidak pernah tahu, anaknya mendapatkan serbuk petasan dari mana. Muhammad Taufiq sehari-hari merantau di luar kota.
Menjelang Lebaran, ia ingin merayakan dengan meriahnya petasan. Ia bersama saudaranya serta tetangganya membuat sendiri selongsong petasan dari kertas bekas hanya berdasarkan pengalamannya.
Namun kemeriahan yang sebelumnya direncanakan berubah menjadi petaka. Ia bersama dengan tujuh pemuda lainnya menjadi korban ledakan petasan.
Berdasar hasil olah TKP, diperkirakan petasan meledak karena kecerobohan saat memasukan serbuk petasan ke dalam selongsong. Mengenai jumlah serbuk yang meledak masih akan menunggu Tim Labfor Polda Jateng yang akan melakukan olah TKP lanjutan di lokasi kejadian, dalam waktu dekat.
Seperti diberitakan RMOL Jateng sebelumnya, tiga orang tewas dan lima lainnya mengalami luka-luka saat sekumpulan pemuda di Desa Ngabean Kecamatan Mirit Kebumen, meramu petasan, Rabu (12/5) petang. Korban meninggal masing-masing diketahui bernama Muhammad Taufik Hidayat (27), Rizky (19) dan Sugiyanto (23). Sedangkan korban mengalami luka-luka yakni Bambang Priyono (29), Rio Dwi Pangestu (22), Alib (24), Irwan (25) dan Ratna.
Terkait tragedi ledakan petasan tersebut, Polres Kebumen sejak lama melakukan antisipasi dengan menggelar Kegiatan Kepolisian yang Ditingkatkan atau KKYD dengan sasaran minuman keras dan petasan.
"Kegiatannya KKYD yang kami gelar, salah satu antisipasi hal semacam ini. Kita turut berbela sungkawa atas kejadian ini," jelas Kapolres Kebumen AKBP Piter Yanottama saat memimpin olah TKP.
- KPK Sempat Tolak Sebut Nama Orang Yang Dicekal Terkait Dugaan Korupsi Di Pemkot Semarang
- Warga Baki Sukoharjo Diamankan Densus 88, Sita HP dan Laptop
- Festival Durian di Kabupaten Pekalongan Kacau, 23 Orang Pingsan, 9 Masuk Rumah Sakit