Kota Semarang Bersiap Beralih ke Analog Switch Off, Ada 40 Channel Televisi

Pemerintah pusat melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mulai menerapkan Analog Switch Off (ASO) atau beralih ke televisi digital mulai 2 November lalu. Namun memang penerapan tersebut dilakukan secara bertahap.


Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian (Diskominfo) Kota Semarang, Soenarto mengatakan Kota Semarang juga akan segera melakukan ASO sehingga masyarakat Kota Semarang diminta untuk bersiap-siap. Bagi masyarakat yang tidak memiliki televisi digital untuk bisa membeli set top box (STB) yang merupakan alat bantu untuk beralih ke televisi digital.

Kemenkominfo sendiri telah membagikan STB gratis bagi warga kurang mampu termasuk di Kota Semarang, dengan jumlah sekitar 16 ribuan STB. Padahal dalam pendataan Diskominfo yang sudah diajukan ke Kementerian adalah 38 ribu penerima. 

Soenarto sendiri menyebut ada beberapa kriteria bagi masyarakat yang bisa mendapatkan STB gratis. Salah satunya adalah masyarakat yang masih menggunakan televisi tabung.

“Sebanyak 16 ribu STB kemudian menugaskan konsultan untuk turun langsung ke daerah untuk memberikan ke user. Dan pemasangan STB juga difasilitasi Kemenkominfo dan sudah selesai pada Oktober lalu,” kata Soenarto, Jumat (11/11).

Soenarto mengatakan dari sisi keunggulan dalam penggunaan televisi digital juga tergantung kekuatan sinyalnya. Pasalnya jika sinyal atau jaringan terganggu maka televisi tidak dapat menangkap siaran.

“Kalau di kota Semarang ini karena punya topografi berupa perbukitan, dan pesisir, sehingga saat masih pakai analog, beberapa daerah sulit dapat sinyal,” bebernya.

Keuntungan lainnya, lanjut Soenarto, televisi digital lebih banyak memiliki pilihan chanel bahkan hingga 40 chanel. Bahkan bisa memacu untuk adanya statsiun baru lainnya untuk membuat siaran televisi yang berkualitas. Kemudian untuk gambar siaran juga lebih jernih dengan suara yang lebih bersih.

Ia menyampaikan yang paling penting juga dalam siaran televisi digital adalah adanya early warning system (EWS). EWS ini bisa mendeteksi potensi bencana alam seperti banjir dan tsunami. EWS ini akan banyak memberikan manfaat terlebih pada musim pancaroba, adanya potensi banjir dan Rob.

“Sehingga untuk optimalkan EWS ini, pemkot kembangkan toll untuk pantau banjir, nantinya dengan mengambil data-data dari dinas terkait seperti BPBD, PU dalam hal terhadap potensi genangan banjir dan debit air sungai, serta BBWS,” tandasnya.