Kota Semarang Harus Punya Branding Fashion

Kota Semarang harus memiliki branding fashion untuk mempertahankan eksistensi sebagai kota fashion.


Kota Semarang harus memiliki branding fashion untuk mempertahankan eksistensi sebagai kota fashion.

"Kota Semarang harus punya branding fashion agar lebih dikenal di kota lain," ujar calon Wakil Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu, usai menghadiri acara talkshow di Red Rabbit Resto, Kamis (3/12).

Melalui acara talkshow bersama Indonesian Fashion Chamber bertajuk Fashion Sebagai Penggerak Ekonomi Kreatif, Mbak Ita berpesan kepada 50 desainer yang etrlibat pada acara ini.

"Desainer diharapkan tetap bisa mengembangkan dan memberikan banyak inovasi dan kreasi untuk dunia fashion di Kota Semarang," terang dia.

Dirinya berpesan kepada penggerak ekonomi kreatif agar jangan menjadikan masa pandemi sebagai halangan untuk berkarya.

Mbak Ita, sapaan akrabnya, mengatakan pada awal menjabat menjadi Wakil Walikota, perlahan mulai mengembangkan dunia fashion dan menjadi Trendsetter berkat kerudung yang selalu dikenakan di setiap penampilannya.

"Jadi sebelumnya kan belum ada pimpinan daerah di Semarang yang perempuan nah baru saya yang perempuan, jadi saya lebih peka terhadap dunia fashion karena naluri sebagai perempuan kan, jadi saya mau fashion di Semarang maju juga, dan tahun 2015 memang Semarang dijadikan Kota Fashion," tutur Mbak Ita.

Nantinya, kata Mbak Ita, pemerintah Kota Semarang akan lebih memperbanyak co working space hingga creative space. Selain itu, ada pemberdayaan dari segi ekonomi lokal, UMKM hingga fashion, tujuannya agar Kota Semarang bisa jadi trend setter.

"Alhamdulilah sekarang ini banyak kegiatan fashion yang virtual dan fashion tidak hanya baju, tas, aksesoris, sepatu juga, diharapkan mereka semua bersinergi sehingga mewujudkan branding fashion Kota Semarang," pungkasnya.