KPPP Sragen Perketat Pengawasan Penjualan Hewan Kurban

Menjelang Hari Idul Adha, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (KPPP) Kabupaten Sragen memperketat pengawasan hewan kurban.


Sub Koordinator Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas KPPP Kabupaten Sragen, Ana Margaretha menyampaikan, pelaksanaan pengecekan akan terus dilakukan hingga H-1 idul adha. Selain itu pengecekan di peternakan besar, juga dilakukan di peternak mandiri.

"Pengecekan dilakukan di beberapa lokasi. Pengecekan awal ini sudah dilakukan di 3 kandang kelompok dengan didampingi petugas medik Balai veteriner Provinsi Jawa Tengah," ungkap Ana, Kamis (15/6/2023).

”Total yang kami pantau belum kami hitung karena saking banyaknya. Namun dalam satu kandang komunal bisa 40-50 ekor,” terangnya.

Dia menambahkan sejauh ini sudah menemukan beberapa temuan penyakit, namun tidak ada yang dinilai sebagai penyakit serius.

Ana menilai belum ada penyakit berat yang ditemukan. Seperti Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) pada Sapi dan LSD. Namun penyakit apapun tetap tidak layak untuk jadi sapi kurban. 

”Memang ada temuan seperti penyakit mata, penyakit kulit. Tapi bukan penyakit yang serius. Kalau syarat korban memang harus sehat dan tidak cacat,” terangnya.

Sehingga temuan sapi yang sakit akan dipisah terlebih dahulu untuk diobati. Karena memang tidak boleh untuk korban. Sementara pada pengecekan, sapi diberi suntikan vitamin dan obat cacing. Kemudian diberikan semprot disinfektan pada kandang untuk mencegah penularan bakteri.

Sementara anggota Kelompok Peternak, Supardi menyampaikan jelang idul adha ini ada kenaikan harga sapi. Pihaknya menjelaskan kenaikan sekitar Rp 2 juta pada saat ini. Harga sapi saat ini berkisar di Rp 22 juta. 

”Permintaan termasuk meningkat dibanding hari biasa, kenaikan bisa Rp 2,5 juta,” ujarnya.