Ratusan Anak Penderita Stunting di Karanganyar Terima BMT

Pj Bupati Karanganyar Timotius Suryadi secara simbolis memberikan bantuan makanan tambahan kepada anak penderita stunting di rumah dinas Bupati Karanganyar, Jumat (29/11).  Dian Tanti/RMOLJateng
Pj Bupati Karanganyar Timotius Suryadi secara simbolis memberikan bantuan makanan tambahan kepada anak penderita stunting di rumah dinas Bupati Karanganyar, Jumat (29/11). Dian Tanti/RMOLJateng

Pemkab Karanganyar berikan bantuan makanan tambahan kepada 223 anak penderita stunting di Karanganyar. Penyerahan diberikan secara simbolis kepada perwakilan keluarga penerima manfaat di ruang anthurium, rumah dinas Bupati Karanganyar, Jumat (29/11).


"Anggaran bantuan untuk anak penderita stunting di Karanganyar itu bersumber dari dana CSR Bank Jateng," papar Pj Bupati Karanganyar Timotius Suryadi.

Selama hampir 2 tahun, lanjut Timotius Pemkab Karanganyar bersama dengan stakeholder terkait, telah berkolaborasi menekan angka stunting di Karanganyar.

Dengan bantuan ini diharapkan angka stunting di Karanganyar berhasil turun hingga angka yang diharapkan. 

Menurutnya Pemerintah Kabupaten Karanganyar mendapat bantuan CSR senilai 1 miliar rupiah. Dana CSR itu dialokasikan untuk sejumlah pelayanan masyarakat, mulai dari penanganan stunting, pengoptimalan unit reaksi cepat PGOT dan ODGJ, pelayanan sanitasi sedot tinja, dan penangana bencana alam. 

CSR dari bank Jateng untuk masyarakat Kabupaten Karanganyar ini totalnya Rp.1 miliar. Dianggarkan untuk membantu stunting, sekitar Rp 597.800 juta sekian untuk makanan tambahan berupa susu untuk anak-anak stunting dan alokasinya sebanyak 223 anak. 

Selain itu penanganan stunting menjadi perhatian serius dalam pengalokasian dana bantuan CSR. Pasalnya, prevelensi angka stunting di Karanganyar masih berada di kisaran 4 hingga 6 persen. 

"Secara umum posisi masih baik, berdasarkan pengukuran real kita prevelensi kita kemarin di angka 4, mudah-mudahan nanti terus bisa kita tekan," ungkap Pj Bupati. 

Lebih lanjut, Timotius mengatakan, selain alokasi untuk penanganan stunting , CSR juga telah dialokasikan ke sejumlah bagian, seperti pengoptimalan unit reaksi cepat PGOT dan ODGJ, diwujudkan dengan pengadaan 1 unit ambulance untuk Dinas Sosial Karanganyar. 

"Kemudian 50 juta untuk BPBD dan 50 juta bantuan sanitasi dan sedot tinja di DPUPR untuk melayani masyarakat," ujarnya.

Pj Bupati menambahkan, pemerataan alokasi dana CSR itu sebagai upaya pemkab Karanganyar untuk bisa memberikan pelayanan dasar bagi masyarakat. 

"Ini semua terkait dengan standar pelayanan minimal, untuk bisa memberikan pelayanan dasar bagi masyarakat," pungkasnya.