Kuda-kuda Delman Pun Diungsikan Ke Ragunan

Selama Asian Games, 18 Agustus sampai 2 September 2018, tidak boleh ada kuda berkeliaran di sekitar venue berkuda, di Jakarta International Equastrian Park Pulomas (JIEPP), Jakarta Timur. Begitu juga pedagang dan pemotongan hewan kurban.


Kebijakan ini diterapkan untuk menjaga kualitas kesehatan kuda Asian Games dari penyeba­ran virus dan penyakit. Ini berarti bukan hanya warga Ibukota saja kena dampak dari penyeleng­garaan pesta olahraga terbesar se-Asia yang 13 hari lagi dibuka di Jakarta itu. Tapi juga kuda delman di Monumen Nasional (Monas) pun jadi korban.

Kuda delman yang biasa digu­nakan untuk wisata di kawasan Monas akan diungsikan ke tem­pat wisata Ragunan dan Kota Tua. Begitu juga, dalam radius 1 kilometer kawasan JIEPP steril dari pemotongan hewan kurban Idul Adha pada 21 Agustus.

"Sudah kami data, nanti se­mua penarik delman di Monas pindah sementara ke KotaTua dan Ragunan," ujar Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan

"Semua kuda di sekitar Jakarta harus mendapatkan vaksin. Lalu radius 10 kilometer dari lokasi ini (JIEPP) tidak boleh ada kuda seekor pun. Ini demi menghin­dari potensi penularan penyakit walaupun sudah semuanya di­vaksin," tambahnya.

Kepala Dinas Ketahanan Pan­gan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta Darjamuni menambahkan, kawasan Monas dan Kemayoran, Jakarta Pusat memang terdampak sterilisasi tersebut. Dia memastikan selama Asian Games 2018 berlangsung, tidak ada lagi kuda delman berkeliaran di dua daerah ini.

"Kita ada 302 ekor kuda yang di Ja­karta. Kalau yang terdampak langsung ada 72 di Monas dan Kemayoran. Pada 1 Agustus sampai 15 September sudah steril. Dipindah ke Kota Tua ataupun ke Ragunan," ujarnya.

Selain mensterilkan daerah, Pemprov DKI juga menyiap­kan dokter-dokter hewan untuk membantu pemeriksaan kuda di sekitar lokasi. Kuda-kuda atlet se-Asia yang harganya mencapai miliaran rupiah harus dijaga su­paya tak terjadi penularan penya­kit terhadap ratusan kuda yang berstandar internasional itu.

"Dikhawatirkan menularkan penyakit, kuda-kuda delman lokal sudah kita periksa semua. Tapi kuda-kuda berstandar in­ternasional kan lain. Apalagi dengan harga kudanya ada yang 6 juta Euro, kalau mati atau apa nggak kebayar kita," ujarnya.

Pemprov DKI Jakarta juga melarang pemotongan hewan di sekitar venue equestrian hingga radius satu kilometer. Untuk ini, pihaknya sudah sosialisasi dengan pengurus masjid dan berkoordinasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Dikatakannya, secara prin­sip, masyarakat maupun ulama sudah mengerti tentang aturan yang juga tertuang dalam In­struksi Gubernur (Ingub) 76 Tahun 2018 untuk mendukung penyelenggaraan Asian Games.

"Ada 33 Masjid, memang ada yang keberatan, tapi sudah selesai. Dibantu oleh wali kota, pada prinsipnya semuanya me­mahami," ungkap dia.

Konsultan teknis Pemban­gunan Equestrian JIEP Rafiq Radinal mengungkapkan, venue pacuan kuda pada Asian Games 2018 sudah disterilkan dengan menggunakan disinfektan yang ditetapkan oleh Organization For Animal Health (OIE). Ini dilakukan untuk menjaga agar kuda-kuda yang akan dipakai untuk bertanding nanti tidak terjangkit penyakit.

"Tempat ini sudah melalui bio security yang ditetapkan dari OIE di mana semua kandang sudah kita disinfektan. Jadi, kita tidak ada lagi kutu, semua sudah bersih. Vector control juga kita lakukan, sehingga pada saat ini kita katakan ini area terbersih," ujar Rafiq.

Bahkan, setiap kali kuda yang akan memasuki venue, terlebih dahulu melewati pintu horse entrance di Jalan Kayu Putih. Di sana kuda akan disemprot disinfektan supaya tetap steril. Sistem ini mirip dengan cara penanganan kuda di Eropa. Se­bab, 120 ekor yang akan dipakai dalam pertandingan, adalah kuda yang berasal dari Eropa.

Presiden Direktur PT Pulo Mas Jaya, Bambang Mursalin menambahkan, JIEPP adalah salah satu fasilitas equestrian terbaik di Asia yang memiliki 3 disiplin equestrian Olympic yaitu tunggang serasi, lompat rintangan, dan trilomba.

JIEPP berdiri di atas lahan seluas 35,25 hektare dilengkapi dengan lima arena yaitu Field of Play sebagai arena utama, Train­ing Arena, Warm Up Arena, Col­lecting Arena, Covered Training Arena, Cross Country, serta fasilitas penunjang lainnya.

Selain itu, area ini juga didu­kung dengan penyediaan 156 kan­dang kuda dan Equine Clinic atau klinik khusus kuda yang didukung dengan kandang isolasi. JIEPP juga sudah bersertifikasi bebas penyakit hewan kuda atau Equine Disease Free Zone (EDFZ) dari Dewan Kesehatan Hewan Dunia (OIE) di Paris dan Dewan Uni Eropa (EU) di Brussels,

Tribun utama memiliki kapa­sitas 990 kursi, termasuk sarana bagi penyandang disabilitas. Venue ini juga dilengkapi den­gan penginapan untuk officials, grand ballroom untuk acara mul­tifungsi selain ruang-ruangan eksklusif untuk atlet, officials, media, wasit, dan VVIP.

JIEPP tidak hanya dibangun untuk menyambut Asian Games pada tahun ini. Namun, bisa dijadi­kan tempat wisata yang menjadi kebanggan warga Jakarta. ***