Sekretaris Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Salatiga Hengky Arie Alfianto mengatakan, saat ini lahan TPU khusus jenazah Covid-19 milik Pemkot Salatiga kian menipis.
- Polda Jateng Catat 59.776 Pelanggaran Selama Operasi Keselamatan Candi 2025
- Aliansi Masyarakat Sipil Jateng Tuntut Pemakzulan Jokowi
- Cegah Kerumunan, Kepala Daerah Diminta Cek Langsung Perayaan Imlek
Baca Juga
"Dua pemakaman khusus janazah Covid-19 di Ngemplak dan Blondo Celong milik Pemkot Salatiga daya tampungnya kini semakin menipis. Saat ini, tinggal 180-an," kaya Hengky kepada wartawan di Kantor Pemkot Salatiga, Rabu (30/6).
Dengan kondisi tersebut, diakuinya, saat ini Pemkot Salatiga tengah berupaya menyerukan dan mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa TPU yang berada di sekitaran kelurahan yang ada di Salatiga juga bisa menerima jenazah Covid-19.
Sepanjang standar khusus saat memakamkan jenazah Covid-19 di TPU dilingkungan kelurahan diterapkan, sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan.
"Selama pemakaman menerapkan SOP Protkes Covid-19 sama halnya dengan TPU Khusus jenazah Covid-19, tidak perlu resah. Dan jangan lupa, jenazah saat mulai pemulasaran hingga akan dibawa ke TPU sudah diberlakukan Prokes jenazah Covid-19," tandasnya.
Hengky menambahkan, dengan meningkatnya korban meninggal dunia karena Covid-19 juga membuat petugas pemakaman mengalami kelelahan.
"Coba bayangkan, dengan tenaga khusus pemakaman dari Pemkot Salatiga sebanyak 13 orang, dalam sehari bisa menguburkan lebih dari 5 jenazah. Kondisi fisik juga ada batasnya. Sehingga kami sangat mengharapkan TPU yang ada di sekitar kelurahan dapat digunakan untuk memakamkan jenazah Covid-19," ujarnya.
Meski demikian, sampai saat ini Pemkot Salatiga masih siap menangani jenazah Covid-19.
"Hanya saja memang saat ini kita berupaya mencari solusi ketika daya tampung sudah tidak memungkinkan," imbuhnya.
- Atasi Kekeringan, DPD Golkar Blora Droping 500.000 Liter Air Bersih
- Ratusan Peserta Ikuti Jalan Santai Hari Bhayangkara
- 100 Polisi di Grobogan Naik Pangkat