Lapor Bupati Kudus, Atap Kelas SDN 6 Hadipolo Ambruk

Kontruksi atap di ruang kelas SDN 6 Jekulo Kudus ambruk karena lapuk. Arif Edy Purnomo/RMOLjateng
Kontruksi atap di ruang kelas SDN 6 Jekulo Kudus ambruk karena lapuk. Arif Edy Purnomo/RMOLjateng

Ratusan siswa SD Negeri 6 Hadipolo dipaksa belajar dengan kondisi kelas seadanya. Pasalnya, atap bangunan dua ruangan sekolah itu ambruk pada Minggu (25/2) sore.

“Yang ambruk itu ruang kelas 2. Kalau kelas 2 memang sudah 3 bulan lalu diungsikan ke ruang guru, karena kondisi atapnya juga sudah sangat lapuk dan takutnya menimpa para siswa,” kata Kepala SDN 6 Hadipolo, Sri Kristiani, Senin (26/2).

Sri pun berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus segera memperbaikinya mengingat untuk sementara dalam kegiatan proses belajar mengajar bagi kelas 1 dan kelas 3, diungsikan ke ruang perpustakaan dan mushola.

“Tindakan ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan serta mencegah para siswa mendekati ruang kelas yang rusak,” tukasnya.

Sri menerangkan, ruang kelas yang rusak ini diperkirakan terakhir kali diperbaiki pada tahun 2017 lalu. Pihaknya juga telah mengajukan ambruknya atap ruang kelas itu mendapatkan rehab di akhir tahun 2023 lalu.

Dikonfirmasi terpisah, Kabid Pendidikan Dasar pada Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus, Anggun Nugroho mengakui, SD Negeri 6 Hadipolo sudah masuk dalam list perbaikan sekolah pada Tahun Anggaran 2024.

Menurut Anggun, hingga saat ini masih dilakukan proses perencanaan. Sedangkan untuk awal pelaksanaan rehab sekolah, diperkirakan akan dimulai akhir Maret 2024 mendatang.

“Saat ini kita sedang proses di penyusunan RAB (Rancangan Anggaran Belanja) dan gambar di konsultan perencana. Mudah-mudahan akhir Bulan Maret mendatang bisa segera melaksanakan pekerjaan konstruksinya,” ujar Anggun.

Untuk diketahui, renovasi perbaikan seratusan sekolah di Kudus yang mengalami kerusakan bakal dianggarkan Rp 23,79 miliar. Perbaikan dengan menggunakan APBD Kudus 2024 dianggarkan sebanyak 115 sekolah yakni 103 SD dan 12 SMP.

Kemudian untuk anggaran perbaikan untuk setiap sekolah, kata Anggun, berkisar Rp 200-an juta, atau disesuaikan dengan kerusakan pada masing-masing sekolah. Hanya saja, lanjut Anggun, untuk anggaran bersumber dari DAK masih menunggu petunjuk teknis dari pusat, sedangkan yang segera dilaksanakan dari APBD Kudus.

“Anggaran APBD Kudus untuk SD sebanyak 20.944.504.000 lalu untuk SMP sebanyak 2.852.960.000,” ungkapnya.