Wali Kota Semarang Apresiasi Pegiat Pendidikan Non Formal

Serahkan Bisyaroh kepada 6.572 Penerima
Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng menyerahkan bisyaroh bagi 'Warga Istimewa' apresiasi atas dukungan para pegiat pendidikan non formal dan pelayanan masyarakat (Dok. Pemkot Semarang)
Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng menyerahkan bisyaroh bagi 'Warga Istimewa' apresiasi atas dukungan para pegiat pendidikan non formal dan pelayanan masyarakat (Dok. Pemkot Semarang)

Pemerintah Kota Semarang dan Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng pada bulan Ramadan ini memperluas tali silaturahmi sekaligus memberikan apresiasi para pegiat pendidikan non formal dan layanan masyarakat. Komitmen ini melalui penyerahan bisyaroh kepada 6.572 penerima manfaat.


Para penerima manfaat tersebut meliputi 531 marbot masjid, FKDT 1.000 orang, Guru Sekolah Minggu 250 orang, 600 orang P2JS, 3.000 tenaga pengajar TPQ, 1.080 pengelola pos PAUD, pengurus HIMPAUDI sejumlah 100 orang, serta tokoh agama dari berbagai latar belakang, termasuk pinandhita sebanyak 11 orang.

Wali Kota menyerahkan apresiasi tersebut saat Agustina hadir pada kegiatan buka puasa bersama komunitas Disabilitas Kota Semarang di Rumah Dinas Walikota, Rabu (26/3).

Menurut Agustina Wilujeng, para penerima manfaat penyerahan bukanlah sembarang orang, 'Warga Istimewa' Kota Semarang banyak memberikan pelayanan tetapi selama ini melakukan sepenuhnya tanpa tanda jasa. 

"Sesuai dengan janji kami saat kampanye, launching ini memberikan berbagai bentuk dukungan kepada warga istimewa Kota Semarang yang memberikan pelayanan tanpa status sebagai pegawai pemerintah. Sementara tahap ini, kami baru bisa menyalurkan sebagian sesuai dengan anggaran murni 2025, namun pada perubahan anggaran nanti, kami memastikan seluruh pegiat LPQ, marbot, dan guru madin yang telah didaftarkan akan menerima bisyaroh," ucap Agustina. 

Agustin sapaan Wali Kota Semarang melanjutkan, program ini akan dilanjutkan Pemerintah Kota Semarang dalam mendukung para pelayan masyarakat yang senantiasa peduli menjaga pendidikan dan nilai-nilai sosial di lingkungan masing-masing. 

Pada tahun 2025 ini, Pemerintah Kota Semarang menyerahkan bisyaroh dengan rincian bisyaroh guru TPQ, Madin, sekolah Minggu senilai Rp 500.000,- tiap bulan, modin Rp 1.000.000,- tiap bulan, dan untuk marbot, pos Paud, Himpaudi, pinandita sebesar Rp 300.000,- per bulan. 

Selain menyerahkan bisyaroh, Agustina dalam acara ini juga menegaskan komitmennya dalam hal penguatan Pendidikan Anak Usia Dini.

Dirinya selaku bunda PAUD Kota Semarang mempersiapkan investasi SDM unggul dan pentingnya penguatan pendidikan sejak usia dini. 

"Saya sudah meminta kepada tim TAPD dan Dinas terkait agar anggaran perubahan nantinya dapat dialokasikan untuk kegiatan PAUD, sehingga anak-anak bisa lebih menanamkan karakter sebagai generasi penerus Kota Semarang dan mendukung visi dan misi Indonesia emas dengan lebih baik," tambah wali kota.

Pemerintah Kota Semarang, saat ini juga terus mengupayakan pembangunan rumah inspirasi bagi penyandang disabilitas di setiap kecamatan.

Tahun 2025 ini, pembangunan dimulai di tiga kecamatan yakni Kecamatan Mijen, Semarang Barat dan Pedurungan serta selanjutnya, secara bertahap akan diselesaikan pembangunan di seluruh 16 kecamatan hingga tahun 2029.