Jakarta, 1 Juni 2024 terdengar teriakan "All Eyes on Rafah!" menggema di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, dekat Monas. Ribuan demonstran berkeringat, berdesak-desakan di bawah terik matahari, menyuarakan tuntutan perdamaian di Palestina.
- Siap Sukseskan Peringatan May Day 2025, Pemkab Tegal Siapkan Sejumlah Acara
- Ibadah Penutupan Peti Mendiang Paus Fransiskus Awali Rangkaian Prosesi Pemakamannya
- Terpeleset Masuk Sumur, Lansia Di Mrebet Ditemukan Tak Bernyawa
Baca Juga
Namun, di balik gemuruh aksi solidaritas ini, ada kisah lain yang tak kalah heroik. Kisah para wirausahawan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang semangat juangnya justru lebih militan dari demonstrasi itu sendiri.
Di pinggir jalan, di tengah kerumunan demonstran, mereka hadir. Ada yang mendorong gerobak, ada yang berteriak menawarkan tahu goreng, ada pula yang menggelar lapak minuman dingin. Mereka adalah para pejuang ekonomi, yang tak kenal lelah mencari nafkah, bahkan di tengah situasi yang penuh ketidakpastian.
Seorang penjual tahu goreng, dengan wajah memerah karena panas, berteriak lantang, "Tahu! Tahu goreng! Murah meriah, enak dan bergizi!"
Teriakannya bersaing dengan suara orator dari atas mobil komando. Namun, semangatnya tak surut. Baginya, setiap tahu goreng yang terjual adalah kemenangan kecil dalam perjuangan hidupnya.
Di sisi lain, seorang ibu paruh baya dengan cekatan menawarkan peserta demonstran minuman dingin. Peluh membasahi wajahnya, namun senyum tak pernah lepas dari bibirnya. Ia sadar, setiap gelas minuman yang terjual adalah harapan untuk masa depan keluarganya.
Kisah-kisah ini mungkin terdengar sederhana, namun sarat makna. Mereka adalah gambaran semangat kewirausahaan yang tak pernah padam. Semangat untuk terus berjuang, terus berinovasi, terus mencari peluang di tengah kesulitan.
Mereka adalah bukti bahwa semangat juang tak hanya milik para demonstran yang berteriak lantang di depan kedutaan. Semangat juang juga milik para wirausahawan UMKM yang gigih mencari nafkah di pinggir jalan.
Hari ini, di tengah aksi All Eyes on Rafah, kita belajar bahwa semangat juang memiliki banyak wajah. Ada yang berteriak lantang menuntut keadilan, ada pula yang berjuang diam-diam demi sesuap nasi.
Allah Tidak Merubah Nasib Satu Kaum, Sampai Kaum Itu Merubah Nasibnya Sendiri.
Semangat juang adalah api yang tak pernah padam. Api yang terus menyala, menerangi jalan menuju masa depan yang lebih baik untuk keadilan dan untuk kesejahteraan!.
Semoga Allah merahmati bangsa Palestina, bangsa Indonesia, dan kita semuanya, selalu.
- Pemakaman Sederhana Sang Gembala, Namun Berdampak Dalam Hubungan Internasional
- Menata Impian Lolos Sekolah Kedinasan Dan TNI-POLRI
- Bakesbangpol Blora Gelar Peningkatan Kapasitas Perkumpulan Bhakti Praja