Ledakan Positif Covid-19 masih Rawan Terjadi, Disiplin Prokes di Keseharian Harga Mati

Waspadai gelombang ketiga penyebaran Covid-19. Bermunculannya klaster-klaster baru dalam penyelenggaraan pembelajaran tatap muka (PTM) di sejumlah daerah mencerminkan potensi ledakan kasus positif Covid-19 masih rawan terjadi tanpa disiplin protokol kesehatan dan testing, tracing dan treatment (3T).


"Munculnya ribuan klaster baru pada pelaksanaan PTM di sejumlah daerah seharusnya menyadarkan kita semua bahwa ancaman ledakan kasus positif Covid-19 masih sangat besar tanpa kepatuhan penerapan prokes dan 3T dalam keseharian," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Jumat (24/9).

Menurut Lestari, kesadaran akan masih bahayanya Covid-19 harus diimplementasikan dalam bentuk perilaku disiplin memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun, serta tetap masif menjalankan pemeriksaan, pelacakan dan perawatan terhadap masyarakat yang terindikasi terpapar virus korona.

Masyarakat dan para pemangku kepentingan, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, juga harus menyadari di masa pandemi ini norma-norma baru dalam kehidupan sehari-hari mengedepankan aspek pengendalian.

Dalam berinteraksi pada suatu kegiatan misalnya, tambah Rerie, orang-orang yang terlibat dalam satu altivitas itu harus benar-benar dipastikan bebas dari virus korona lewat upaya pemeriksaan.

Selain itu, ujar anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, dari sisi perlindungan juga harus terkontrol lewat kepastian orang yang berkegiatan di area publik sudah divaksin Covid-19.

Kepastian bebas virus dan terlindung dari virus, jelas Rerie, adalah dua persyaratan yang wajib dipenuhi dalam berkegiatan di masa pandemi ini untuk menekan potensi penyebaran virus korona.

Rerie sangat berharap peningkatan aktivitas masyarakat di masa pandemi ini diimbangi dengan ketat dan disiplin masyarakat serta para pamangku kepentingan dalam menegakkan protokol kesehatan dan mematuhi sejumlah aturan.

Selalu meningkatkan kewaspadaan saat berkegiatan di area publik, tegasnya, diharapkan mampu menjadi faktor pendorong dalam mempercepat pengendalian Covid-19 dan menekan potensi munculnya gelombang ketiga penyebaran virus korona di tanah air.