Lembaga Kajian Stretegis Kepolisian (Lemkapi) menilai wajar jika Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menyebut nama Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian sebagai sosok yang pantas menjadi calon wakil presiden (cawapres)
- BREAKING NEWS: Ketua MUI Salatiga DR Agus Ahmad Suaidi Tak Didukung Oleh Kyai Dan Masyayikh NU Untuk Maju Sebagai Bakal Calon Wakil Wali Kota
- Rekapitulasi Suara Pemilu 2024 di Tulis Batang Bisa Jadi Contoh Suksesi Demokrasi Indonesia
- Quick Count Bawaslu Solo, Respati Astrid Unggul
Baca Juga
Direktur Eksekutif Lemkapi, Edi Hasibuan menjelaskan bahwa pernyataan Mahfud itu keluar karena dia terkesan dengan kinerja bagus yang diperlihatkan Tito.
"Saya kira wajar bila Pak Mahfud MD memiliki pandangan pribadi seperti itu, beliau sepertinya terkesan dengan kinerja Tito yang baik dan jujur," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Senin (2/4).
Edi berpandangan, kinerja Tito memang bagus dan banyak mendapat apresiasi berbagai pihak. Namun demikian, demi menjaga profesionalitas Polri, Tito sebaiknya tetap dipercaya menyelesaikan tugas sebagai penjaga keamanan. Untuk itu, Edi meminta sejumlah pihak untuk tidak menyeret nama Tito ke ranah politik
Terlebih, Tito sendiri tidak memiliki keinginan untuk masuk dalam dunia politik. Hal ini terlihat dari pengakuan tito dalam sejumlah pertemuan yang menegaskan sama sekali tidak tertarik menjadi cawapres. Tito, sambungnya, ingin mengabdi di lembaga pendidikan setelah menyelesaikan tugas sebagai kapolri.
Kami ajak semua pihak untuk tidak menyeret nama Tito ke dunia politik karena itu tidak baik buat polri. Wacana ini bisa menggangu profesionalisme Polri dalam menjalankan tugasnya sebagai pengayom, pelindung dan pelayan bagi masyarakat," pungkas Edi.
- Hadapi Gugatan PHPU Caleg Demokrat, Bawaslu Kudus Siapkan 'Kartu AS', Ini Bocorannya
- Ganjar Gandeng Influencer Tampung Aspirasi Anak Muda Wonogiri
- Edi Cahyana Siap Mengemban Amanat Partai, Jadi Calon Bupati Magelang