RMOLJateng. Mantan presiden AS, Donald Trump merasa lega dan memuji keputusan pembebasannya atas tuduhan menghasut serangan mematikan di Capitol AS.
- Pemimpin China Kirim Doa Kesembuhan untuk Ratu Elizabeth II
- Brisbane Lockdown Cepat Guna Cegah Penularan Covid-19
- Pengkhutbah Salat Jumat Diapit Pasukan Bersenjata Taliban
Baca Juga
Mantan presiden AS, Donald Trump merasa lega dan memuji keputusan pembebasannya atas tuduhan menghasut serangan mematikan di Capitol AS.
Ia mengatakan upaya pemakzulan terhadapnya itu sebagai 'perburuan penyihir'.
Sidang Senat ditutup pada Sabtu dengan suara 57-43 yang mendukung pemakzulan Trump, kurang dari dua pertiga mayoritas yang diperlukan.
Hasil persidangan pada Minggu (14/2) yang membebaskan Trump dari segala tuduhan itu, telah membuat Partai Demokrat dan Republik terpecah belah.
Trump menjadi satu-satunya presiden dalam sejarah AS yang dimakzulkan sebanyak dua kali.
Dia berulang kali mengancam akan mengejar Partai Republik yang tidak mendukungnya dan malah mendukung lawan dalam pemilihan utama mereka.
Belakangan, Trump memberi sinyal bahwa dia sedang memikirkan masa depan politiknya sendiri, tetapi dia belum membocorkan rencananya.
"Dalam bulan-bulan mendatang saya memiliki banyak hal untuk dibagikan dengan Anda," katanya, seperti dikutip dari Reuters, Minggu (14/2).
"Saya berharap dapat melanjutkan perjalanan luar biasa kita bersama untuk mencapai kebesaran Amerika bagi semua orang kami," lanjut Trump penuh optimis.
Dilansir Kantor Berita RMOL, Pemimpin Minoritas Senat Mitch McConnell, memilih untuk membebaskan Trump. Sebelumnya, dia adalah termasuk salah satu yang mengecam tindakan Trump.
Republikan dari Kentucky itu menyatakan bahwa dia akan 'mempertimbangkan dengan hati-hati' untuk menghukum Trump jika dia menjabat, tetapi dia yakin Trump tidak dapat dihukum karena sudah tidak menjabat lagi.
"Kami tidak memiliki kuasa untuk menghukum dan mendiskualifikasi mantan pemegang jabatan yang sekarang menjadi warga negara (biasa)," katanya. [sth]
- RI dan AS Sepakat Dorong Perundingan Damai Afghanistan
- Presiden Argentina Didakwa Langgar Aturan Karantina Covid-19
- Perusahaan Indonesia Dan Singapura Donasikan Ribuan Konsentrator Oksigen Ke Tanah Air