Luluskan 16 Peserta Didik, Susan Budiharjo Ingin Desainer Muda Bisa Beri Kejutan Dunia Fashion

Lembaga Pengajaran Tata Busana (LPTB) Susan Budiharjo kembali meluluskan peserta didik di dunia tata busana. Kali ini 16 siswa menjalani graduation show sebagai bentuk kelulusan dalam tahun ajaran 2021-2022 di Gumaya Tower Hotel dengan tema Unpredictable.


Susan Budiharjo, Founder LPTB Susan Budiharjo mengatakan kelulusan tahun ini para murid dibebaskan untuk membuat karya dengan tema unpredictable. Harapannya lulusan sekolah tata busana ini bisa memberikan karya-karya yang mengejutkan dalam dunia fashion.

Ia berharap karya-karya dari para desainer muda ini bisa dipakai banyak kalangan dengan berbagai suasana. Apalagi masa pandemi menuntut dunia fashion agar bisa memanfaatkan baju-baju yang dipakai tidak hanya untuk kondisi tertentu saja melainkan bisa dipakai dalam segala suasana.

“Suatu saat fashion itu harus wearable biar dipakai kapan pun dan siapapun, selain itu juga saleable,” ucap Susan, Sabtu (17/12).

Susan berharap lulusan desainer muda dari sekolah mode miliknya bisa menjadi trensetter di masyarakat. Ia juga menyebut karya-karya lulusan tahun ini juga lebih baik dibanding sebelumnya.

“Memang yang tahun ini lebih oke, jadi mereka lebih mengetahui kebutuhan masyarakat. Hanya beberapa saja yang memang belum maksimal.

Dalam segi penilaian, Susan mengatakan hal utama yang dinilai adalah kreativitas, teknik pola, teknik jahit, keeerasian warna hingga styling panggung.

“Pesan saya untuk para desainer muda ini harus terus mengasah kemampuan dan juga jam terbang. Nanti jika memang jam terbang sudah tinggi maka kepercayaan masyarakat untuk menggunakan karya kita itu akan muncul,” pesannya.

Sementara itu, Kepala Sekolah LPTB Susan Budiharjo Semarang, Pinky Hendarto mengatakan para murid di Susan Budiharjo bebas berekspresi dalam karyanya. Sedangkan tantangannya adalah bagaimana mempresentasikan karya tersebut dalam sebuah busana yang bisa dipakai.

“Harapannya para siswa bisa melihat hal kreatif dari berbagai sudut pandang. Mereka bebas berkarya sekreatif mungkin tanpa batasan namun tetap memperhatikan aspek kerapian jahitan, potongan yang pas dibadan dan wearable,” ujar Pinky.

Dalam kelulusan tahun ini siswa bernama Louis mendapat kategori best student. Sementara untuk tiga murid terbaik lainnya yakni Lutfiana Rusda, Yolanda dan Vera Harludi.

Sedangkan untuk pemenang atribute untuk Best presentation diraih louis, Best book idea diraih latifa dan Best konsep dan ide diraih Amelia.